Bangkok, Mobilitas – Penghitian penjualan ini bersifat sementara sampai perbaikan kendaraan sesuai fakta hasil uji tabrak rampung.
Seperti dilaporkan Bangkok Post, Senin (8/5/2023) pengumuman penghentian sementara penjualan Toyota Ativ itu disampikan Chief Executive Officer Toyota kawasan Asia, Masahiko Maeda, di Bangkok, Thailand, pada Senin (8/5/2023) waktu setempat.
Pengumuman itu dilakukan setelah sebelumnya Daihatsu Motor menyatakan telah memanipulasi hasil uji tabrak sejumlah mobil yang diproduksinya untuk Toyota.
Mobil itu aadalah Toyota Yaris Ativ (atau Toyota Vios, di Indonesia), Toyota Agya, dan (Daihatsu) Perodua Axia (yang dibuat di Malaysia).Total mobil yang diindikasikan mengalami manipulasi hasil uji tabrak itu mencapai 88.000 unit.
Manipulasai terjadi pada door trim, atau lekukan pengaman di pintu jika terjadi tabrakan dari samping. Di mobil yang dimanipulasi itu, ternyata door trim yang dipakai saat uji tabrak tak dipasang di unit-unit versi produksi massal.
“Saya kira, ini terjadi karena ada semacam “tekanan” kondisi (untuk menekan faktor harga jual) di lokasi pengembangan (mobil). Jika pembangunan mobil dilakukan dalam kondisi yang sesuai (keadaan), tentu masalah seperti ini tidak akan terjadi,” kata Maeda.
Hanya Maeda tak menyebut sampai kapan penghentian sementara penjualan ini. Sebab, keputusan itu masih menunggu hasil investigasi menyeluruh.
Sementara itu, data Federasi Industri Thailand (FTI) yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Rabu (10/5/2023) Januari hingga Maret tahun ini, penjualan mobil di Thailand sebanyak 217.073 unit. Dari jumlah itu, Toyota (termasuk Lexus) menjadi pabrikan dengan penjualan terbanyak, 75.121 unit.
Di tiga bulan pertama itu, Toyota Yaris Ativ terjual 16.236 unit. Jumlah ini merupakan terbanyak ketiga dalam penjualan mobil di Negeri Gajah Putih tersebut. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id