Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the foxiz-core domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /var/www/vhosts/mobilitas.id/httpdocs/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the molongui-authorship domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /var/www/vhosts/mobilitas.id/httpdocs/wp-includes/functions.php on line 6114
Calon Pemudik, Pahami Penyebab Kesirep alias Microsleep Saat Berkendara – Mobilitas.id
Gejala microsleep yang paling umum adalah menguap terus menerus - dok.Istimewa

Calon Pemudik, Pahami Penyebab Kesirep alias Microsleep Saat Berkendara

Arif Arianto
2 Min Read

Jakarta, Mobilitas – Kesirep atau microsleep adalah tertidur singkat saat 30 detik saat berkendara.

Menurut Training Director dan pendiri Java Adventures, Pungki Eko Harianto, yang dihubungi Mobilitas, di Jakarta, Kamis (6/4/2023), faktor kelelahan fisik dan psikis merupakan akar penyebab microsleep.

“Kelelahan fisik dan kepenatan psikis karena kurang tidur ditambah perjalanan jauh yang sering mengalami kemacetan, sangat cepat memicu terjadinya microsleep atau orang biasanya menyebut kesirep,” papar Pungki.

Jika kondisi kesirep itu berulang terjadi, maka risikonya sangat fatal. Kendaraan bisa mengalami kecelakaan, sehingga sangat membahayakan diri sendiri beserta keluarga maupun orang lain yang juga tengah berada di jalan.

“Karena itu, arahkan kendaraan ke tempat yang aman untuk berhenti jika gejalan microsleep mulai Anda alami. Kemudian beristirahatlah. Tidak ada obat yang paling mujarab dan aman selain istirahat, tidurlah beberapa waktu,” jelas Pungki.

Beberapa gejala microsleep yang sering terjadi adalah orang menguap secara terus menerus. Kemudian, mata terauas berat dan kemudian tubuh serasa tersentak saat kepala seperti terayun.

Ilustrasi, tabrakan beruntun dari belakang sering dikaremakan oleh faktor microsleep – dok.Istimewa

Gejala lainnya yang juga kerap terjadi adalah, orang seperti tidak fokus atau menyadari apa yang sedang terjadi walau mata tidak terpejam atau sedang tidak tidur. Biasanya, kondisi ini berlangsung singkat dan begitu cepat.

“Dan yang paling parah, atau microsleep sudah mulai benar-benar terjadi adalah, ketika arah laju mobil tiba-tiba melenceng. Ini artinya, kesadaran dan syaraf sensorik seseorang sudah mulai berkurang,” tandas Pungki.

Agar microsleep itu tidak terjadi, sebaiknya menyiapkan fisik sebaik-baiknya sebelum jadwal keberangkatan. Istirahat atau tidur yang cukup, makan makanan yang sehat seperti sayuran, buah, dan tidak banyak mengonsumsi gorengan dan karbohidrat.

Jika sudah mengalami gejala microsleep, maka tepikan mobil Anda. Lalu, tidur selama 20 – 30 menit. Setelah itu banyak minum air putih, dan ajaklah teman perjalanan untuk mengobrol dengan topik-topik ringan agar syaraf sensorik dan motorik tetap terstimulasi dengan baik. (Dan/Aa)

 

Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id

Share This Article