Jakarta, Mobilitas – Meski secara intensitas belum tinggi, namun hujan sudah mulai turun di berbagai daerah di Indonesia. Kondisi hujan menjadi tantangan tersendiri bagi para pemotor alias biker dalam melakukan perjalanan.
Tak hanya kondisi sepeda motor saja yang dituntut prima, tetapi kewaspadaan dan kecermatan dalam bermanuver ketika melintasi lintasan yang tergenang air dan guyuran air hujan yang deras mengalir. Perlengkapan yang digunakan pun juga wajib diperhatikan terutama menyangkut kenyamanan dan keamanan berkendara.
“Karena itu ada tiga hal yang perlu diperhatikan ketika akan berkendara sepeda motor di tengah musim hujan,” kata instruktur safety riding Java Adventures, Yuwono Triatmojo, saat dihubungi Mobilitas dari Jakarta, Selasa (26/10/2021).
Pertama, persiapan perlengkapan yang dibutuhkan selama perjalanan menembus hujan. Kedua, kondisi sepeda motor yang harus prima dan siap untuk diajak menempuh perjalanan selama hujan. Dan ketiga, kesiapan fisik dan mental kita bahwa melibas jalanan di saat hujan membutuhkan kewaspadaan, kecermatan, dan kesabaran.
Tri – panggilan akrabnya – memberikan saran kepada para bikers di Tanah Air sebelum dan selama berkendara menembus guyuran hujan. Berikut ini sarannya:
Pertama, pastikan kondisi sepeda motor dalam kondisi prima. Mulai dari sistem pengereman, kondisi ban, rantai,lampu utama dan lampu sein, spion, hingga komponen pengapian alias busi. “Komponen ini bukan hanya menyanngkut kenyamanan berkendara, tetapi juga keamanan,” ujar dia.
Kedua, pakailah jas hujan model setelan dan paiklah helm dengan bagian wajah yang tertutup. Dari segi fleksibilitas, jas hujan model setelan membuat pengendara lebih leluasa dan bebas bergerak. Selain itu, lebih efektif menangkal rembesan air hujan masuk mengenai tubuh kita.
“Perlunya helm dengan bagian wajah tertutup akan menghindarkan kita dari terpaan air hujan yang tidak saja sakit, tetapi juga menggangu pandangan dan konsentrasi,” jelas Tri.
Ketiga, perhatikan cara atu teknik pengereman ketika lintasan basah. Jangan mengerem secara mendadak, jika harus melakukan pengereman sebaiknya secara perlahan dan diikuti engine brake (cara ini lebih mudah dilakukan pengguna sepeda motor transmisi manual).
“Kalau kita lakukan pengereman mendadak, ban akan selip dan kemungkinan motor tergelincir sangat besar. Agar potensi mengerem mendadak bisa dikurangi atau dihindari, maka sebaiknya menjaga jarak hingga aman dengan kendaraan lain. Selain itu jangan memacu motor terlalu kencang. Ingat, kemungkinan buruk ada orang menyeberang, ada lubang di jalan, dan lain-lain,” kata Tri.
Keempat, beristirahat dan berteduh jika kondisi hujan semakin memburuk misalnya disertai angin kencang yang membuat kestabilan kita mengendalikan motor terganggu.
Paling tidak, jika jarak pandang kita terganggu. “Karena kondisi seperti itu sangat berisiko untuk melakukan perjalanan,” imbuh pria yang pernah menjadi instruktur safety riding di sebuah agen pemegang merek motor buatan Jepang itu. (Jrr/Aa)