Tangerang, Mobilitas – Sistem pendinginan pada kendaraan bermotor – khususnya mobil – sangat berperan penting bagi mesin, agar jantung mekanis kendaraan itu teap bekerja secara optimal. Bicara soal sistem pendinginan, cairan radiator merypakn unsur penting yang tidak boleh dibaikan.
Air radiator itu memiliki peran sangat penting, karena bertugas menyerap suhu panas yang terjadi di mesin akibat proses pembakaran dan proses kerja mesin. Hawa panas itu dibuang di radiator dengan menggunakan hembusan angin dari kipas.
“Sehingga, jika cairan radiator itu berkurang atau habis maka sistem pendinginan tidak akan terjadi sebagaimana mestinya, mesin mobil pun panas melebihi batasan suhu alias overheat,” ujar mekanik senior Rizki Jaya Motor, Achmad Wahid, saat ditemui Mobilitas, di Cipondoh, Tangerang, Kamis (8/7/2021).
Mengganti cairan radiator secara rutin – dengan cara menguras dan bukan hanya menambahi agar volume tetap tinggi –adalah salah satu cara mencegah air radiator cepat kotor dan sekaligus menghindarkan radiator cepat rusak. Sebab, air radiator kotor juga salah satu penyebab utama tidak maksimalnya kerja radiator dalam menjalankan fungsi pendinginan.
Itu terjadi karena cairan yang kotor oleh partikel kotoran dari mesin berupa karat atau lainnya menghambat proses penyerapan udara panas dari mesin. Terlebih, jika volume cairan itu berkurang atau bahkan habis.
“Normalnya, cairan radiator harus dikuras dan diganti setiap mobil telah berjalan sejauh 40.000 kilometer. Apalagi untuk mobl-mobil yang sudah berusia di atas delapan tahun, mestinya lebih cepat. Tetapi banyak orang abai dengan berbagai alasan,” kata Wahid.
Hanya, tak jarang terjadi, mesk cairan coolant radiator baru saja diganti ternyata sudah cepat kotor dan volumenya menyusut drastis.
Penyebab dan pencegahan
Menurut Wahid, ada satu penyebab cairan radiator cepat kotor dan menimbukan kerak yang kemudian mengganggu sistem kerja raditor. Sedangkan penyebab volume radiator cepat habis ada empat, namun semuanya dapat dicegah atau diatasi.
Pertama, penyebab cairan radiator cepat kotor. Penyebab masalah ini – yang sering terjadi – adalah karena sistem pendingin sudah berkarat.
“Cara mengatasinya tentu saja caira harus dikuras dan sistem dibersihkan. Jika tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan sebaiknya dibawa ke bengkel,” saran Wahid.
Kedua, mendeteksi penyebab cepat berkurangnya volume cairan radiator. Menyusutnya volume cairan bisa disebabkan oleh beberapa hal.
Mulai dari rusaknya tutup radiator yakni kemampuan daya tekan tutup sudah melemah, water pump yang sudah aus, sirip radiator mengalami kebocoran, hingga tutup pembuangan yang kurang rapat alias bocor atau dol.
“Untuk mengatasi semua permasalahan tersebut, tentu harus dilihat seberapa parah permasalahannya. Sudah sudah parah, maka mau tidak mau harus diganti. Kalau tidak, permasalahan akan semakin parah,” jelas Wahid.
Ketiga, cara mencegah. Agar permasalahan seperti ini tidak terjadi sebelum waktunya atau terjadi lebih cepat dari usia part atau komponen itu, maka merawat sesuai dengan ajuran pabrikan harus dijalankan.
“Baik mengganti cairan maupun melakukan perawatan berupa pembersihan radiator secara rutin mestinya dilakukan,” imbuh Wahid. (Din/Aa)