Cara Mudah Bikin Aki Mobil yang Jarang Dipakai Berumur Panjang

Aki mobil - dok.Istimewa

Jakarta, Mobilitas – Akumulator atau aki adalah alat yang berfungsi menyimpang energi (yakni energi listrik dalam bentuk kimia) untuk kemudian digunakan menyuplai energi listrik itu ke komponen lain yang membutuhkannya.

Karena fungsinya yang penting itu, maka aki juga perlu mendapatkan perhatian untuk dirawat agar berumur panjang. Meski, kebanyakan pemilik mobil melupakan hal itu.

“Umumnya pemilik mobil hanya berpatokan umur aki itu rata-rata antara satu hingga dua tahun. Padahal, umur aki bisa kurang dari itu jika tidak dirawat, dan sebaliknya bisa lebih dari dua tahun jika dirawat dengan baik,” ujar pemilik toko Aki Volta Utama, Dodik Sobirin, saat ditemui Mobilitas di Jalan Raya Serpong, Tangerang, Jumat (16/8/2024).

Untuk melakukan perawatan, kata Dodik, perlu dilihat apakah aki yang dipasang di mobil itu merupakan aki basah atau kering. Karena keduanya memiliki karakter yang berbeda, sehingga perlakuan ke keduanya juga berbeda.

Aki basah adalah aki yang memerlukan cairan elektrolit berupa air untuk menghasilkan tenaga listrik. Aki basah menuntut perawatan yang lebih intensif, karena cairan elektrolitnya perlu diisi secara berkala.

Jenis kedua adalah aki kering. Aki jenis ini tidak memerlukan cairan elektrolit, yang membuatnya lebih mudah dalam hal perawatan.

Terminal atau kepala Aki mobil – dok.Istimewa

Menurut Dodik, perawatan aki kering lebih mudah. Kuncinya hanya menjaga arus listrik yang masuk ke aki harus terjaga dan stabil.

“Ini bisa terjadi jika suplai arus dari alternator mobil terjadi. Caranya, ya mobil harus dipanasi secara rutin, minimal seminggu sekali. Itu yang paling minimal ya, terutama untuk mobil yang jarang digunakan. Pemanasan mobil juga tidak perlu lama-lama, tiga sampai lima menit cukup,” saran Dodik.

Selain itu, jangan melakukan modifikasi dengan penamabahan peralatan elektronik yang menyedot arus listrik lebih banyak. “Karena kalau itu dilakukan, maka beban aki berat, sebab arus listrik di aki terkuras lebih banyak,” jelas Dodik.

Sedangkan jika aki yang ada di mobil itu merupakan aki basah, maka selain rutin melakukan pemanasan mobil juga mengontrol volume air aki agar tetap sesuai standar. Umumnya, ukuran ketinggian air ada di ukuran yang tertera di bodi aki.

“Volume air aki harus sesuai satndar agar sel aki tetap terendam sempurna sehingga tidak mengalami korosi karena kering, sehingga aki cepat rusak. Selain itu, perlu diperhatikan untuk menjaga terminal atau kepala aki,” tandas Dodik. (Jrr/Aa)