Jakarta, Mobilitas – Alternator, nama ini memang kerap didengar oleh pemilik mobil, meski tak sedikit di antara merek yang belum memahami fungsi dan cara kerja perangkat ini bagi mobil. Terlebih, bagaimana cara merawatnya hingga mendeteksinya apakah bermasalah.
Alternator atau yang biasa disebut sebagai dinamo ampere merupakan komponen penghasil arus listrik untuk berbagai komponen di mobil yang membutuhkan aliran listrik mulai dari peranti pendingin udara ruangan (AC), lampu mobil, hingga audio mobil. Cara kerja alternator mobil menggunakan sistem elektromagnetik
Dengan kata lain, alternator merupakan perangkat pembangkit energi listrik dengan mengubah energi mekanik menjadi energi listrik atau mengubah putaran mesin menjadi energi listrik.
“Selain itu, alternator juga memiliki tugas mengisi arus ke aki mobil agar tetap tegangannya stabil atau tidak drop ketika aki itu menjalankan fungsinya menyuplai arus listrik ke beberapa perangkat di mobil,” ujar Spesialis Dinamo Ampere di Volta Sejahtera, Kalideres, Jakarta Barat, Muhamad Fahmi, saat ditemui, Sabtu (5/6/2021).
Komponen alternator
Ada beberapa komponen yang membentuk sistem kerja alternator. Pertama, rotor sebagai penghasil medan magnet. Kemudian, stator penghasil arus listrik bolak-balik. Lalu, rectifier yakni peranti yang berfungsi sebagai penahan arus baterai, serta IC regulator yang mengatur arus listrik agar stabil dan konstan.
Alternator terhubung ke mesin mobil dengan menggunakan fan belt. Ketika mesin dinyalakan komponen-komponen mesin mobil berputar, maka belt tersebut memutar roda pulley alternator. Putaran itulah yang dimanfaatkan alternator melalui koil stator untuk menghasilkan energi listrik.
Satu putaran mesin menghasilkan dua kali putaran roda pulley di alternator. Dan agar tegangan listrik yang dihasilkan tidak berlebih dan bisa digunakan menyuplai daya ke aki mobil, maka diatur oleh IC regulator.
Cara mendeteksi masalah
Ada beberapa indikator yang umum terjadi sebagai petunjuk alternator mengalami masalah, mulai dari adanya gangguan hingga usia pakai yang telah habis. Di antara indikasi itu adalah lampu indikator bergambar aki di panel cluster menyala.
Tanda lainnya adalah lampu utama mobil mulai redup. Atau, mesin mobil yang sulit distarter, dan yang paling mobil tiba-tiba mati mesin dan sulit untuk dihidupkan lagi alias mogok.
Namun, jika tanda-tanda itu belum muncul namun ada indikasi alternator sudah mulai bermasalah, Anda bisa mengeceknya. Caranya, cukup mudah dan sederhana.
Pertama, siapkan tongkat atau lempengan besi panjang. Lalu hidupkan mesin mobil yang sebelumnya kapnya telah dibuka. Kemudian tempelkan tongkat atau lempengan besi itu ke pulley alternator.
“Kalau besi ini tertarik kuat ke pulley berarti medan magnet alternator masih kuat. Artinya alternator masih bagus kondisinya, dan sebaliknya. Tapi yang perlu diingat bagian tongkat atau lempengan besi yang Anda pegang sebaiknya dilapisi kain atau beda plastik yang tidak mengalirkan arus listrik,” saran Fahmi.
Cara mendeteksi lainnya dari bau. Alternator yang sudah bermasalah menyebabkan kerja mesin lebih berat, sehingga seperti ada benda terbakar.
Indikasi lainnya adalah muncul suara mendecit. “Suara ini bisa terjadi karena pulley alternator posisinya tidak sejajar dan membuat belt sedikit melintir ketika mesin dinyalakan. Kondisi ini bisa juga disertai bau seperti karet terbakar,” imbuh Fahmi. (Tom/Aa)