Jakarta, Mobilitas – Kondisi tubuh berubah lemas, pusing, mual hingga keluar keringat dingin dan muntah – yang disebut orang sebagai mabuk perjalanan – bisa dialami siapa saja. Mulai dari anak-anak umur di bawah 10 tahun atau bahkan orang dewasa.
Tapi, mabuk perjalanan bukanlah penyakit serius. Cara untuk mencegahnya pun sejatinya cukup mudah.
“Mabuk perjalanan atau motion sickness disebabkan oleh ketidakmampuan otak berbagai sinyal berbeda-beda yang dikirim oleh beberapa anggota tubuh dalam waktu yang sama. Misalnya, pada saat berada di kendaraan orang melihat laptop atau ponsel terus menerus,” kata Dokter Astri Wahyuni, yang dihubungi di Jakarta, Selasa (8/6/2021).
Terlebih, pada saat mata dan otak berkonsentrasi ke benda tersebut, guncangan mobil. Ketika kondisi atau keadaan tersebut dikirim ke otak dan ternyata otak tidak sanggup meresponnya dengan baik maka akan timbul pusing dan mual.
Telinga yang berisi cairan yang berfungsi menjaga keseimbangan tubuh juga tak sanggup menjalankan fungsinya. Akibatnya orang yang bersangkutan pucat pasi, muntah, hingga menggigil dan keluar keringat dingin.
Penyebab lainnya adalah kondisi tubuh yang tidak prima karena kurang istirahat. Sementara pada seorang wanita, mabuk perjalanan juga bisa dipicu oleh kondisi tubuh yang menglami perubahan hormonal karena sedang menstruasi, atau hamil.
“Tetapi, ada juga orang alergi terhadap bebauan yang kemudian menyebabkan hormon pada tubuh bereaksi negatif. Sehingga, kondisi tubuh tidak stabil ditambah guncangan selama perjalanan. Ini juga bisa menjadi sebab mabuk perjalanan atu motion sickness itu,” jelas Astri.
Pencegahan dan penanganan
Untuk mencegahnya hindari bermain ponsel atau menggunakan lapotop selama perjalanan. Sebaiknya melihat objek lurus ke depan searah laju mobil. Kemudian hindari makan makanan berat secara berlebihan, minum alkohol, atau merokok sebelum perjalanan.
Beristirahat yang cukup sebelum melakukan perjalanan jauh dengan kendaraan, sangat disarankan. Kemudian jika berada di kendaraan sebaiknya memilih posisi duduk yang membuat mata leluasa memandang lurus searah jalan.
Pilihlah posisi atau tempat duduk yang minim guncangan. Misalnya, duduk di samping sopir jika melakukan perjalanan dengan mobil.
Jika Anda mengalami mabuk perjalanan maka cepatlah meminta pengemudi – jika menggunakan mobil pribadi – untuk menghentikan laju mobil. Kemudian berbaring atau meluruskan badan.
Meminum minuman panas (hangat) seperti teh atau air jeruk sangat disarankan. Lalu pejamkan mata hingga, pusing atau mual hilang.
Jika cara ini masih belum juga manjur, maka disarankan mengonsumsi obat anti mabuk perjalanan. Obat anti mabuk perjalanan yang biasa direkomendasikan dokter adalah Ondansetron, Metoclopramide, atau Domperidone.
Bila obat-obat seperti itu tidak tersedia, Anda bisa membeli obat anti mabuk perjalanan yang dijual di toko secara bebas. (Swe/Aa)