Cengkeram Pasar, Delapan Bulan Innova Laku 30.025 Unit

0
1867
Toyota Kijang Innova 2021 - dok.Istimewa

Jakarta, Mobilitas – Toyota Kijang Innova merupakan salah satu mobil dengan mesin 1.501 – 2.500 cc yang berhak mendapatkan fasilitas potongan tarif (diskon) Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). Insentif ini terbukti memberi dampak yang signifikan terhadap laju kinerja penjualan MPV medium Toyota tersebut.

Seperti ditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 31/PMK.010/2021, untuk kelompok mobil dengan besaran mesin itu berpenggerak 4×2 (termasuk Innova) mendapatkan diskon PPnBM sebesar 50% selama April – Agustus. Kemudian, sebesar 25% untuk periode September hingga Desember.

Data yang dihimpun Mobilitas dari laporan penjualan ke konsumen (ritel) yang disampaikan ke Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan di periode Januari – Agustus tahun ini, total penjualan ritel yang dikantongi Innova mencapai 30.025 unit.

Toyota Kijang Innova Venturer – dok.Istimewa

Jumlah ini bertambah 11.084 unit, atau melonjak hampir dua kali lipat dibanding penjualan ritel yang berhasil dikoleksinya selama periode sama tahun 2020.

Jumlah total penjualan ritel yang berhasil dibukukan Innova di delapan bulan pertama tahun ini, dikumpulkan dari penjualan selama bulan Januari sebanyak 2.842 unit. Kemudian, di Februari 2.833 unit, Maret 2.434 unit, April 6.993 unit, Mei 3.509 unit, Juni 4.048 unit, Juli 2.587 unit, dan Agustus 4.779 unit.

Dari data terlihat, lonjakan penjualan terjadi pada bulan April ketika fasilitas diskon tarif PPnBM 50% itu diberikan, pada bulan berikutnya sedikit menrun, meski secara volume masih di atas penjualan di bulan-bulan sebelum April (Januari – Maret). Meski demikian, Innova masih mencengkeram pasar dengan porsi nyaris 100%, karena di rentang Januari – Agustus penjualan ritel MPV medium sebanyak 32.137 unit.

Tampilan belakang Toyota Kijang Innova Venturer – dok.Istimewa

Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy yang dihubungi Mobilitas di Jakarta, Senin (4/10/2021) menyebut Innova yang merupakan MPV medium ini memiliki penggemar loyal. Dan kalau kita lihat faktanya, lanjut Anton, dari unit yang terjual itu tipe yang tertinggi yang paling banyak.

“Dan dilihat dari porofil customer-nya, mayoritas dari mereka adalah yang berada di transisi menuju ke luxury MPV. Tetapi karena pandemi (Covid-19) ini berdampak ke berbagai sektor dan aspek, baik sosial maupun ekonomi, menjadikan market (termasuk market Innova) tertekan. Karenanya, faktor insentif tax (diskon PPnBM) tentu sangat menarik bagi mereka. Sedangkan secara market share, Innova menguasai 95% lebih di market nasional,” tutur Anton. (Din/Aa)