Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the foxiz-core domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /var/www/vhosts/mobilitas.id/httpdocs/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the molongui-authorship domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /var/www/vhosts/mobilitas.id/httpdocs/wp-includes/functions.php on line 6114
Cina, Negara dengan Jumlah Bus Listrik Terbanyak di Dunia – Mobilitas.id
Bus listrik melaju di jalanan Beijing, Cina - dok.CGTN

Cina, Negara dengan Jumlah Bus Listrik Terbanyak di Dunia

Arif Arianto
3 Min Read

Beijing, Mobilitas – Badan Energi Internasional (IEA) menyebut, sepanjang tahun 2018 lalu jumlah bus listrik dunia mencapai 460.000 unit atau naik 25% dari tahun sebelumnya. Menariknya, dari total jumlah itu sebanyak 99% berada dan dioperasikan di Republik Rakyat Cina (Cina).

“Cina menjadi negara dengan jumlah bus listrik terbanyak di dunia. Ini dipicu kebijakan publik pemerintah yang mendorong penggunaan kendaraan ramah lingkungan, serta turunnya harga baterai listrik,” bunyi keterangan hasil riset Wood Mackenzie yang dilansir laman resmi Woodmack, belum lama ini.

Kebijakan pemerintah Negeri Tirai Bambu yang diyatakan Presiden Xi Jinping bahwa negerinya akan netral larbon pada tahun 2050 telah memantik industri otomotif di negeri itu berlomba memproduksi kendaraan listrik, termasuk bus.

Bus listrik di kota Nanjing, Cina – dok.Dreamstime.com

Terlebih, subsidi bagi pengguna dan insentif bagi produsen diberikan oleh pemerintah negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia (1,14 miliar jiwa lebih).

Dengan kebijakan serupa yang ditempuh negara-negara lain – terutama Eropa – yang serupa, Wood Mackenzie memprediksi jumlah bus listrik global di tahun 2025 akan naik tiga kali lipat.

“Pasar Cina akan menjadi yang paling menjanjikan. Jumlahnya menjadi 1 juta unit pada tahun 2023, dan 1,3 juta unit pada tahun 2025,” sebut analis riset Wood Mackenzie, Timotej Gavrilovic.

Bus listrik K8 buatan BYD yang dijual di Jepang – dok.Daydaynews.cc

Amerika Latin
Sementara itu, hasil penelitian bertajuk Leading a Clean Urban Recovery with Electric Buses – Innovative Business Models Show Promise in Latin America yang digelar International Finance Corporation (IFC) – bagian dari Bank Duni untuk lembaga swasta menunjukkan peran penting kawasan Amerika Latin di bus listrik.

“Di saat wabah Covid-19 belum selesai, ada kabar yang menggembirkan di mana Amerika Latin telah menginspirasi dunia untuk semakin mengadopsi bus listrik, yang pada akhirnya akan membantu kota-kota pascapandemi menjadi lebih berkelanjutan,” bunyi hasil riset yang dilansir situs resmi Bank Dunia belum lama ini.

Bus listrik BYD di Chile – dok.IES-Synergy

Dua negara di kawasan itu – yakni Chile dan Columbia – telah menggusur bus-bus bermesin konvensional dengan bus listrik. Di Santiago – ibu kota Chile – hingga tahun 2020 lalu telah ada 786 unit bus listrik, sedangkan di Bogota – ibukota Columbia – terdapat 632 unit bus listrik.

Sementara, beberapa unit di negara lain di kawasan tersebut. Sehingga, total ada 1.542 unit bus listrik di Amerika Latin. (Swe/Aa)

Share This Article