Sidney, Mobilitas – Australia merupakan pasar mobil yang sangat menggiurkan bagi pabrikan dunia, karena kebutuhan 1 juta – 1,2 juta mobil berasal dari impor.
Negara dengan jumlah penduduk 23,4 juta jiwa itu menurut Dana Moneter Internasional (IMF) merupakan salah satu dari 10 negara terkaya di dunia. Produk Domestik Bruto per kapita penduduk negara ini mencapai US$ 68.023.
“Australia merupakan pasar yang menjanjikan. Karena daya beli tinggi dan tingkat kebutuhan mobil yang tinggi pula, sementara tidak mempunyai pabrik mobil lagi. Semua mobil yang dijual di negara itu berasal dari impor,” ungkap Direktur Jenderal Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier, saat dihubungi Mobilitas di Jakarta, Jumat (4/8/2023).
Dengan fakta seperti itu, lanjut Taufiek, Australia merupakan pasar yang menjanjikan bagi Indonesia. Terlebih secara geografis, jarak antara Indonesia dengan Australia relatif lebih dekat dibanding dengan Thailand, Cina, Korea, dan Jepang.
“Apalagi, antara kita (Indonesia) dengan Australia juga ada perjanjian kerjasama ekonomi Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership (IA-CEPA), yang telah berlaku sejak Juli 2020. Jadi ini kesempatan bagi industri di Indonesia,” jelas Taufiek.
Sementara, data Federal Chamber of Automotive Industries (FCAI) yang dinukil Mobilitas di Jakarta, Senin (7/8/2023) memperlihatkan sepanjang Januari – Juli 2023 ini, mobil asal Cina merajai penjualan di Australia. Dari total penjualan seluruh jenis dan merek mobil di negara itu yang mencapai 678.618 unit, sebanyak 111.705 berasal dari Cina atau meroket 97,6 persen dibanding tahun lalu.
Penjualan mobil asal Negeri Tirai Bambu itu mengalahkan mobil asal Jepang yang sebanyak 183.385 unit, dari Thailand yang sebanyak 142.386 unit, dan Korea yang mencapai 96.467 unit.
Sekadar informasi, tren penjualan mobil di Australia kembali meningkat setelah 2020 lalu ambles. Tercatat, selama Januari – Juli 2019 masih sebanyak 637.650 unit, tahun berikutnya 514.920 unit, tahun 2021 sebanyak 651.629 unit, tahun 2022 turun sedikit menjadi 622.319 unit, dan Januari – Juli 2023 naik lagi menjadi 678.618 unit. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id