Jakarta, Mobilitas – Minyak rem merupakan bagian dari sistem pengereman mobil yang memiliki fungsi penting, dan memiliki tugas yang berat di saat proses pengereman dilakukan. Karena memanas hingga suhu 180 derajat celcius, cairan ini berpotensi menguap, dan hasil penguapan menghasilkan air.
“Sementara, unsur-unsur kimia di dalam minyak rem ini memiliki sifat atau karakter higroskopis, atau menyerap kelembaban. Akibatnya, minyak tersebut berscampur dengan air. Dalam kasus-kasus yang ditemukan selama ini campuran air itu bahkan mencapai 3% – 4% di dalam tabung reservoir, bahkan terus bertambah,” ujar Kepala Mekanik Anugerah Motor Sudimara, Tangerang Selatan, Ujang Sugiarto, saat ditemui, Jumat (27/5/5/2021).
Keberadaan air – dari uap akibat suhu panas pada minyak rem yang terjadi saat proses pengereman – yang terus bertambah prosentasenya, menjadi kinerja minyak rem berkurang. Pakeman rem pun ber[otensi menyusut, sehingga membahayakan saat mobil dikendarai.
Oleh karena itu, Ujang menyarankan agar pengemudi mobil mewaspadai potensi penurunan kinerja pengereman mobilnya akibat kualitas minyak rem yang menurun. Gejala tersebut dapat diketahui melalui beberapa tanda.
Pertama, jika lampu indikator rem (brake warning light) di panel instrumen menyala dan menunjukkan gambar seperti wadah minyak rem. Kedua, jika pedal rem yang diinjak terasa lebih dalam, khususnya di saat mobil melintasi turunan atau perbukitan.
Gejala pedal rem terasa lebih dalam ini juga terjadi saat mobil berhenti cukup lama. Atau pada saat pagi hari, karena udara di dalam saluran hidraulik rem mengembang. Oleh karena itu, ketika pedal rem diinjak, maka tekanan itu akan mengompresi udara, sehingga pedal pun terasa lebih dalam.
“Untuk kembali menormalkannya pedal harus dinjak-lepas atau dikocok hingga beberapa kali. Tetapi sebaiknya segera kuras dan ganti minyak rem,” saran Ujang.
Ketiga, adanya tetesan minyak rem di bagian bawah mobil. Jika Anda mendapati volume minyak rem berkurang di tabung reservoir, jangan berusaha menambahinya. Sebaiknya dicek apakah tetesan itu berasal dari kebocoran selang tabung.
“Kalau tidak ada kebocoran, bisa jadi minyak rem telah mengalami pemanasan yang melampuai batas maksimal titik didihnya dan menguap hingga merembes keliuar. Tetapi yang perlu diingat apakah minyak rem di mobil memang sudah saatnya diganti. Sesuai rekomendasi, minyak rem harus diganti setelah mobil menempuh jarak 20.000 – 30.000 kilometer,” imbuh Ujang. (Has/Aa)