Jakarta, Mobilitas – Danica Patrick resmi mengundurkan diri dari dunia balap (khususnya balapan NASCAR) pada tahun 2018 setelah mengikuti laga terakhir di Daytona 500.
Meski perjalanan karir dan perjalana hidup pribadinya sempat diwarnai kontroversi, namun perempuan kelahiran Beloit, Wisconsin, Amerika Serikat, 25 Maret 1982 itu mengakhiri kiprahnya di bidang adu kecepatan dan adu nyali menggever mobil itu dengan “mulus”.
Setelahnya, Danica aktif di berbagai bidang mulai dari bintang iklan Chevrolet, Coca-cola, Perusahaan asuransi nasional, hingga penyedia domain web terbesar di dunia, GoDaddy.
Berkat sedereat aktivitas tersebut plus pendapatan hasil membalapnya, menurut Forbes dan Celebrity Net Worth yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Jumat (17/5/2024) hingga akhir kuartal 2024 ini Danica mengantongi kekayaan bersih senilai US$ 80,7 juta. Dia sekaligus menjadi mantan atlet wanita terkaya urutan keenam di dunia.
Danica yang tercatat sebagai pembalap wanita pertama yang memimpin balapan Indianapolis 500 di tahun 2005 itu, lebih kaya dari Anna Kournikova (petenis) yang memiliki kekayaan senilai US$ 60,5 juta. Dia juga lebih tajir dibanding Li Na (petenis) yang tercatat berkekayaan bersih US$ 60,3 juta.
Sekadar informasi, Danica yang pertama kali membalap di IndyCar Series dengan Rahal Letterman Racing pada 2005, meraih tiga pole position. Prestasi ini menyamai rekor pole Tomas Scheckter di musim rookie.
Dia kemudian dinobatkan sebagai Rookie of the Year untuk Indianapolis 500 pada tahun 2005 dan IndyCar Series tahun 2005. Pada tahun 2007 dia bergabung dengan Andretti Green Racing.
Di tahun 2008, Danica mencetak kemenangan balap di Jepang meski menempati posisi keenam dalam klasemen musim balap pada tahun itu. Pada musim balap berikutnya, dia berhasil finis di urutan ketiga.
Pencapaian ini sekaligus menjadi prestasi terbaik sepanjang karir balapnya. (Swe/Aa)