Munich, Mobilitas – Sejatinya pabrikan mobil yang merupakan bagian dari VinFast Group – sebuah konglomerasi yang didirikan oleh Pham Nat Vuong pada Juni 2017 itu – mulai membuka toko di Jerman pada November 2022.
Laman VinFast Auto yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Sabtu (7/9/2023) menyebut toko pertama itu dibuka di Cologne. Kemudian di Berlin, Munich, Frankfurt, dan Hamburg.
Meski penjualan mobil setrum yang dilakukan pabrikan asal Vietnam itu dimulai pada penghujung tahun 2023. Penjualan masih belum melaju kencang, termasuk di delapan bulan pertama (Januari – Agustus) 2024.
Data Otoritas Transportasi Federal (KBA) Jerman yang disitat Mobilitas di Jakarta, Sabtu (7/9/2024) menunjukkan sepanjang Januari – Agustus 2024, VinFast hanya berhasil menjual 59 unit mobil listrik dagangannya. Namun, jumlah tersebut belum bisa dibandingkan dengan tahun 2023 lalu karena penjualan di tahun lalu belum ada penjualan yang dilaporkan.
Dari total penjualan selama delapan bulan pertama 2024 itu, 23 unit diantaranya dibukukan pada bulan Agustus. Dengan penjualan sebanyak itu, pangsa pasar mobil setrum Vinfast di pasar mobil Jerman masih 0,0 persen.
Sekadar informasi seperti dilaporkan Argus Media belum lama ini, pada 12 Juni 2024 lalu, Ketua Dewan Direksi VinFast, Le Thi Thu Thuy, menyatakan perusahaannya telah merevisi target penjualan tahun 2024. Jika semula dipatok 100.000 unit, tetapi belakangan diubah menjadi 80.000 unit.
Meski diklaim sepanjang Januari – Juni 2024 berhasil mengirim 21.747 unit mobil ke konsumen (dan hampir dua kali lipat dibanding periode sama tahun 2023), namun hal itu dinilai masih riskan untuk mencapai target 100.000 unit. Terlebih, VinFast telah memutuskan untuk menunda produksi mobil listrik di pabriknya yang berada North Carolina, Amerika Serikat.
“Penundaan produksi tersebut dikarenakan kondisi perekonomian yang tidak memungkinkan,” ungkap Le Thi Thu Thuy. (Din/Aa)
