Washington, Mobilitas – Ketua Komite Perbankan Senat Amerika Serikat (AS) Sherrod Brown minta Presiden Joe Biden minta agar mobil-mobil buatan pabrikan Cina atau pabrikan yang terafiliasi dengan mereka dilarang secara permanen di AS.
Laporan Reuters yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Senin (15/4/2024) menyebut Brown yang berasal dari Michigan – yang merupakan wilayah pusat industri otomotif AS itu – beralasan kehadiran mobil-mobil buatan Cina itu merusak tatanan dan iklim bisnis industri otomotif lokal.
“Saya mohon Anda (Joe Biden) mengambil tindakan tegas yang berani dan agresif. Melarang secara permanen kendaraan listrik yang diproduksi oleh perusahaan Cina atau anak perusahaan apa pun yang mereka dirikan untuk menyembunyikan asal-usul mobil tersebut,” tandas Brown.
Senator dari Partai Demokrat itu bahkan mendesak Biden untuk secara cepat bertindak. Sebab, mobil listrik asal Negeri Tirai Bambu itu disebutnya sebagai ancaman nyata bagi industri otomotif nasional AS.
Namun, Gedung Putih (Istana Presiden) belum memberikan respon apa pun terkait dengan desakan senator itu. Meski sejatinya, beberapa waktu lalu Presiden Joe Biden sudah memberikan sinyal serupa.
Waktu itu, seperti dikutip The Detroit Bureau, Reuters, dan The Fox Business, Biden mengatakan mobil-mobil listrik asal Cina itu jika dibairkan akan membanjiri pasar negaranya. Hal itu, kata Biden, berpotensi menimbulkan risiko keamanan nasional.
Laporan The Washington Bureau dan Carscoops yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Jumat (1/3/2024) Joe Biden mengumumkan instruksi untuk melakukan penyelidikan terhadap mobil listrik baterai asal Republik Rakyat Cina yang berkeinginan masuk ke AS itu pada Kamis (29/2/2024).
“Penyelidikan diminta untuk dilakukan terhadap mobil listrik dari Cina yang dilengkapi teknologi terkoneksi. Cina berkeinginan untuk mendominasi pasar otomotif di masa depan, termasuk menggunakan cara-cara yang tidak fair,” ungkap Presiden AS berusia 81 tahun tersebut.
Sementara itu, Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo yang dikutip Reuters, pada Maret 2024, mengatakan kementeriannya langsung melakukan penyelidikan terhadap potensi risiko bagi keamanan nasional jika mobil-mobil listrik Cina itu diimpor.
Dia juga menyebut kemungkinan menerapkan kebijakan pembatasan bagi mobil asal negara itu karena dikhawatirkan memiliki teknologi yang terhubung dengan Cina sehingga membahayakan data orang Amerika.
“Dan kami akan mengambil tindakan secepat mungkin terhadap apa pun yang kami anggap sebagai masalah bagi keamanan nasional,” tegas Raimondo. (Fer/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id