London, Mobilitas – Suzuki Motors menghentikan penjualan Suzuki Jimny di Inggris pada tahun 2020 lalu, menyusul berlakunya standar emisi gas buang yang ketat. Untuk menyiasatinya, pabrikan asal Jepang itu kemudian melabelinya sebagai kendaraan komersial ringan atau LCV (bukan kendaraan untuk penumpang).
Seperti dilaporkan laman Carwow dan The Sunday Driving, Jumat (13/8/2021), sebagai kendaraan komersial Suzuki Jimny LCV hanya mengusung dua bangku yakni hanya bangku depan saja. Di Inggris Jimny versi ini dibanderol (sudah termasuk pajak) 19.999 poundsterling atau sekitar Rp 398 jutaan (kurs 1 poundsterling = Rp 19.887,64).
Dengan banderol segitu, Jimny LCV sudah mendapatkan pemutar CD (compact disc), radio DAB, serta dukungan Bluetooth sebagai standar. Selain itu sudah dibekali serangkaian teknologi keselamatan yang mencakup pengereman darurat otomatis, hingga hill-hold assist.
Perubahan terbesar pada Suzuki Jimny LCV adalah kursi belakangnya yang “disingkirkan” untuk mengklasifikasikannya sebagai kendaraan komersial. Dengan perubahan itu, Jimny LCV bisa dijual lagi di Eropa, khususnya di Inggris.
Sebelumnya Autoexpress dan Euro News melaporkan otoritas Uni Eropa dan Inggris mulai tahun 2021 ini pemerintah Inggris telah memberlakukan standar emisi gas buang baru. Emisi gas kendaraan bermotor tak boleh lebih dari 95 gram per kilometer.
Padahal, emisi CO2 yang dihasilkan Suzuki Jimny saat ini masih sebesar 154 – 170 gram per kilometer. Ditambah dengan bobot kosong 1.135 kilogram, berarti Jimny menjadi mobil terbaru yang tidak sesuai dengan peraturan.
Dengan digusurnya kursi itu, maka bagasi Jimny jauh lebih besar dan dipisahkan dengan kursi depan dengan pelindung jaring logam. Bagian belakang tetap berkarpet dan mungkin tidak akan terlalu sulit untuk mendapatkan satu set kursi untuk dipasang jika pemilik memerlukannya. (Jrr/Aa)