Jakarta, Mobilitas – Setelah enam tahun mendirikan pabrikan kendaraan listrik bernama Arrival Ltd, pada tahun 2021 Denis menjual sahamnya ke publik di Bursa Saham Nasdaq.
Denis yang lahir di Georgia, salah satu negara bagian Uni Soviet sebelum menjadi Rusia, pada 6 Juni 1978, merupakan sarjana Ekonomi dari Saint Petersburg State University of Engineering and Economics. Sejak kecil, dia bercita-cita menjadi seorang pebisnis.
Walhasil, ketika lulus dari perguruan tinggi itu, Denis mendirikan perusahaan bernama IT Vision yang bergerak di bidang jasa konsultan teknologi informasi. Tekadnya untuk mengembangkan bisnisnya terus membara.
Pada tahun 2023 dia menggandeng beberapa mitra untuk mendirikan perusahaan konsultan IT yang lebihg besar dan menjadi mitra pengelola dari Corus Consulting, sebuah perusahaan konsultan IT kondang di Rusia. Tetapi, lagi-lagi dia menjalni bisnis sebagai mitra Corus Consulting hanya sampai tahun 2007.
Pasalnya, Denis ingin berkembang lebih jauh, bukan sekadar sebagai konsultan. Lantaran ituilah, dia membuat lompatan jauh dengan mendirikan perusahaan broadband telepon seluler bernama Yota, pada tahun 2012.
Namun, ketika perusahaan operator teleon seluler terbesar kedua di Rusia, yang sekaligus perusahaan telokomunikasi terbesar ketiga di negara itu menawar Yota, Denis tak berpikir panjang langsung menyetujuinya. Singkat cerita, pada tahun 2012, Yota telah dibeli MegaFon.
Setelah itu, Denis menjadi pemerintah. Dia didapuk sebagai Deputi Menteri Telekomunikasi negara itu. Tetapi jabatan itu dia duduki hanya dalam tiga tahun, dan dia memilih untuk kembali berbisnis.
Dengan berbekal duit dari hasil penjualan Yota, pada 2015 dia mendirikan perusahaan produsen kendaraan listrik yang dia namai Arrival Ltd. Dia pun hijrah ke Inggris demi mengembangkan bisnis itu.
Awalnya, Arrival memproduksi kendaraan listrik jenis van ringan dengan harga lebih murah. Kemudian bus listrik, dan berbagai perangkat pendukung.
Untuk memacu bisnis pada Maret 2021, Denis menjual saham Arrival Ltd di Bursa Saham Nasdaq, New York, Amerika Serikat. Sejak itu, nilai kekayaan Denis melonjak. Bloomberg Billionaires Index mencatat, per April 2022, mencapai US$ 11,7 miliar. (Aa/Berbagai sumber)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id