Jakarta, Mobilitas – Sebelumnya, Rabu (11/1/2023) Bloomberg menyebut Tesla Inc telah mendekati kesepakatan untuk mendirikan pabrik di Indonesia.
Media asal Manhattan, New York City, Amerika Serikat itu mengaku mengutip sumber yang mengetahui masalah itu. Media ini juga menulis Tesla ingin memanfaatkan cadangan logam bahan utama pembuatan baterai di Indonesia.
Bahkan, menyebut pabrik Tesla itu nantinya akan memproduksi sebanyak 1 juta mobil per tahun. Hal itu sejalan dengan ambisi Tesla agar semua pabriknya secara global mencapai kapasitas tersebut.
“Diskusi (antara Tesla dengan Indonesia) itu juga termasuk rencana untuk beberapa fasilitas berbagai fungsi, termasuk produksi dan rantai pasokan,” tulis Bloomberg mengutip seorang sumber.
Menanggapi pertanyaan pengguna twitter terkait berita ini, Elon Musk memberi jawaban yang berupa kritikan pedas. “Harap berhati-hati dalam menulis artikel yang mengutip ‘sumber tanpa nama’, karena sering salah,” kata pria kelahiran Afrika Selatan, 28 Juni 1971, di akun twitter pribadinya yang dikutip Mobilitas, Jumat (13/1/2023).
Sebelumnya, pada Mei 2022, Elon Musk memang pernah bertemu Presiden Joko Widodo, di Texas, Amerika Serikat. Tesla sepakat untuk meneken kontrak senilai US$5 miliar untuk pasokan nikel, pada Agustus tahun itu.
“Dalam wawancara dengan buronan Bloomberg News, Joko Widodo mengatakan dirinya ingin Tesla tidak hanya membuat baterai saja, tetapi juga mobil listrik di dalam negeri, dan (dia) akan meyakinkan Musk untuk melihat Indonesia lebih dari sekadar pemasok sumber daya utama,” tulis media itu. (Jrr/Aa)
