Jakarta, Mobilitas – Sebuah postingan di akun instagram cherymotorsindonesia, pada 7 Mei lalu menyentak publik Indonesia. Betapa tidak, merek Chery – tepatnya merek milik Chery Holding Group, sebuah perusahaan milik negara Republik Rakyat Cina – meninggalkan Indonesia tahun 2014 karena gagal di pasar, tetiba muncul lagi dengan kabar komitmen baru.
“Chery berkomitmen untuk menghadirkan teknologi yang canggih dan pengalaman berkendara bagi pengguna Indonesia, bersama dalam menjelajahi kegembiraan dalam kehidupan dan membuka harapan indah di masa depan,” demikian bunyi postingan pada 7 Mei 2021 itu.
Kolega Mobilitas di Kementerian Perindustrian mengaku telah mendengar kabar bakal kembalinya Chery ke Indonesia, dan mulai aktif pada semester kedua tahun 2021 ini. Bahkan, kata dia, rencana tersebut sudah lama dijalankan meski tanpa ingar bingar alias dengan langkah senyap.
“Kabar kembalinya Chery itu sudah lama. Terutama setelah Wuling dan DFSK (Dongfeng Sokon) malang melintang di pasar Indonesia dan terbilang mampu melakukan penetrasi pasar. Kemudian ada BYD, Hongyan, bahkan Changan. Tetapi setelah Wuling belum ada pergerakan penjualan dari merek-merek lainnya kecuali BYD dengan mobil listriknya,” kata sang kolega saat dihubungi di Jakarta, Senin (24/5/2021) malam.
Lantas siapa sebenarnya Chery ini? Bagaimana kiprahnya di pasar mobil mobil global hingga saat ini? Ternyata, merek ini sudah menembus pasar di sejumlah negara baik di benua Asia, Eropa, dan bahkan Amerika.
Chery Automobile Company Ltd adalah perusahaan milik negara Cina yang didirikan pada 18 Maret 1997. Pabrikan yang bermarkas di Wuhu, Provinsi Anhui, RRC, itu memproduksi dan menjual kendaraan penumpang (termasuk SUV), dan minivan, serta kendaraan komersial bermerek Karry.
Pada tahun 2012, pabrikan ini tercatat sebagai produsen mobil terbesar ke-10 di Cina. Total produksinya – kala itu – mencapai 590.000 unit per tahun.
Kini sepanjang empat bulan pertama atau dari Januari hingga April tahun 2021 ini – seperti dilaporkan laman Gasgoo Autonews, belum lama ini – Chery berhasil mengantongi angka penjualan sebanyak 282.000 unit. Jumlah ini diklaim melonjak hingga 91,6% dibanding penjualan selama kurun waktu yang sama tahun 2020.
Sedangkan selama tahun 2020 lalu, pabrikan itu dilaporkan telah menjual mobil buatannya sebanyak 730.000 unit.
Rekam jejak di RI
Di Indonesia, Chery yang hadir sejak tahun 2006, namun hingga tahun 2014 penjualannya tak sesuai harapan. Data yang dihimpun Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan, di tahun pertama penjualan ke diler (wholesales) sebanyak 269 unit.
Tahun 2007 sebanyak 759 unit dan meningkat lagi di tahun berikutnya menjadi 853 unit. Tetapi di tahun 2010 penetrasi ke pasar mulai sulit, sehingga tahun 2011, Indomobil angkat tangan.
Setahun kemudian – atau pada tahun 2012 – Chery Automobile kembali datang ke Indonesia dengan menggandeng mitra PT Chery Mobil Indonesia pemegang merek. Hanya, penjualannya tak beranjak membaik, tercatat hanya 215 unit.
Tahun berikutnya tidak ada kabar soal penjualan hingga tahun 2014. Dua tahun kemudian – atau di tahun 2016 – tersiar kabar merek ini sudah tak menjadi anggota Gaikindo.(Jrr/Aa)