Jakarta, Mobilitas – Masuknya pabrikan mobil asal Republik Rakyat Cina (termasuk rencana masuknya Changan Automobile) ke Indonesia karena didasari fakta potensi pasar, yakni jumlah penduduk yang mencpai 280 juta lebih dan potensi pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan.
Kabar bakal masuknya pabrikan mobil asal Chongqing, Cina, ke Tanah Air itu diungkap Sekretaris Jenderal Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) Tenggono Chuandra Phoa saat ditemui awak media di sela diskusi bertajuk ‘Revolutionizing EV Safety In Indonesia: Breaking Solutions with Innovation’ di Jakarta, Senin (25/11/2024).
“Ada beberapa (pabrikan dari Cina) yang akan masuk (ke Indonesia), salah satunya Changan (Automobile) selain (pabrikan kendaraan komersial) Yutong (Zhengzhou Yutong Group Co.Ltd),” kata Tenggono.
Bahkan meskipun saat ini Changan telah membangun pabrik di Rayong, Thailand, namun Tenggono meyakini Changan tetap melihat pasar Indonesia. “Ya enggak apa-apa, biar saja (Changan bangun pabrik di Thailand). Tapi kita (Indonesia) punya penduduk hampir 300 juta jiwa, Thailand kan 70 juta jiwa (71,67 juta jiwa),” tandas dia.
Lantas bagaimana sebenarnya pabrikan mobil yang berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Cina tersebut pada tahun 2024 ini? Data Asosiasi Pabrikan Mobil Cina (CAAM) yang disitat Mobilitas di Jakarta, Selasa (26/11/2024) menunjukkan ternyata di periode Januari – Oktober tahun 2024, penjualan mobil Changan dari dealer ke konsumen (penjualan ritel) di negerinya sendiri ambles.
Fakta data berbicara, total hanya 598.090 mobil Changan yang terjual ke konsumen di periode tersebut. Jumlah itu ambles 23,91 persen dibanding total penjualan ritel selama periode Januari – Oktober 2023.
Sejumlah mobil kondang Changan penjualan ritelnya anjlok pada Januari – Oktober 2024 dibanding periode sama di 2023. Mereka adalah:
Changan CS75 Plus : 124.150 unit (anjlok 18,7 persen)
Changan Eado : 121.375 unit (anjlok 12,3 persen)
Changan UNI V6 : 71.130 unit (anjlok 39,4 persen)
Changan CS55 Plus : 13.649 unit (anjlok 81,5 persen)
Changan CS75 : 36.171 unit (anjlok 29,6 persen)
Changan CS35 Plus : 17.463 unit (anjlok 51,0 persen)
Changan UNI-K906 : 11.461 unit (anjlok 29,3 persen)
Changan UNI-T : 6.6440 unit (anjlok 74,7 persen)
Changan CS95 : 106 unit (anjlok 87,3 persen)
Changan Benben Mini : 9 unit (anjlok 62,3 persen)
Sumber : CAAM, 2024. (Din/Aa)