Johannesberg, Mobilitas – Program Penilaian Mobil Baru Global (Global NCAP) yang merupakan proyek besar dari Towards Zero Foundation dan berkantor pusat di Inggris kembali melakukan uji tabrak terhadap SUV kompak Suzuki S-Presso. Sebelumnya, pada tahun 2020, Global NCAP menguji tabrak mobil itu di India dan kini di Afrika Selatan (Afsel).
Seperti disebutkan dalam keterangan resmi Global NCAP di situs resmi yang dikutip Mobilitas, Kamis (30/6/2022), dalam uji tabrak di Afrika Selatan tahun ini, mobil itu hanya mendapat rating tiga bintang untuk perlindungan orang dewasa. Di negara tersebut S-Presso dilengkapi dua airbag (yakni pengemudi dan penumpang bagian depan).
“Dalam perlindungan bagi orang dewasa S-Presso spek Afrika Selatan mendapatkan nilai 8,96 poin dari nilai tertinggi 17 poin,” bunyi pernyataan itu.
Pengemudi dan penumpang di kursi depan mendapatkan perlindungan kepala yang baik. Namun, perlindungan terhadap dada pengemudi dan kaki penumpang minim, meski perlindungan terhadap kaki pengemudi cukup baik.
Sedangkan perlindungan untuk penumpang anak-anak, nilai yang diraih Suzuki S-Presso di Afrika Selatan itu terbilang rendah. Cuma 15 poin dari nilai tertinggi 49 poin, walhasil hanya meraih dua bintang.
“Kurangnya kait ISOFIX, dan kurangnya sabuk pengaman tiga titik di semua posisi tempat duduk menjadi nilai minus. Selain itu tidak adanya sistem perlindungan anak (CRS),” sebut Global NCAP.
Tahun 2020 lalu, Global NCAP juga menguji tabrak mobil ini di India dengan hasil tidak satu pun bintang alias nihil yang diraih untuk perlindungan penumpang dewasa. Sedangkan untuk perlindungan terhadap penumpang anak-anak hanya meraih dua bintang.
Di Negeri Sari ini, Suzuki S-Presso pada saat itu hanya dilengkapi satu airbag (yakni untuk pengemudi). Dia juga tidak dilengkapi kait ISOFIX yang memadai dan kursi penumpang di belakang tidak dilengkapi sabuk pengaman.
Sekretaris Jenderal Global NCAP, Alejandro Furas, mengatakan kinerja keselamatan S-Presso di Afrika Selatan jauh dari memuaskan. “Dan klaim telah terjadi peningkatan tidak tercermin dalam tingkat perlindungan penumpang anak-anak, dimana hasilnya tetap sama dengan model versi India yang kami uji di tahun 2020 lalu,” kata dia. (Fer/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id