Jakarta, Mobilitas – Pada bulan Februari, kedua merek itu sama-sama membukukan ambrolnya penjualan, baik penjualan dari pabrik ke diler (whholesales) maupun dari diler ke konsumen (penjualan ritel).
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesaia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Rabu (27/3/2024) menunjukkan selama Januari – Februari tahun ini UD Trucks Indonesia menjual truknya ke diler (wholesales) sebanyak 315 unit. Jumlah ini anjlok 20,5 persen dibanding periode sama tahun 2023.
Sementara, total jumlah truk merek ini yang terlego ke konsumen (penjualan ritel) hanya sebanyak 221 unit. Jumlah tersebut ambrol 27,5 persen dibanding total penjualan ritel yang dicetak oleh UD Trucks Indonesia selama dua bulan perdana 2023.
Pada saat yang sama, wholesales truk asal Swedia yakni Scania tercatat hanya sebanyak 45 unit. Jumlah tersebut terperosok hingga 68,3 persen.
Sedangkan penjualannya ke konsumen alias penjualan ritel di periode tersebut sama persis dengan jumlah wholesales, angka penrurunannya pun sama yakni 68,3 persen dibanding total penjualan ritel yang dibukukannya pada Januari – Februari 2023.
Dua merek itu, juga mengalami kemerosotan penjualan (baik wholesales) maupun ritel di bulan Februari. Tercatat, total wholesales UD Trucks sebanyak 167 unit ambles 9,2 persen dan penjualan ritelnya 109 unit alias ambles 29,7 persen.
Adapun Scania, di bulan Februari itu meraup angka wholesales sebanyak 19 unit, ambrol 75,9 persen dibanding Februari 2023. Di bulan itu, angka penjualan ritel yang diraup merek ini sama persis dengan jumlah wholesales, begitu pun dengan tingkat kemerosotannya. (Anp/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id