Maranello, Mobilitas – Sepanjang 2022, model hybrid Ferrari 296 GTB/GTS dan SF90 Stradale/Spider laris.
Laporan penjualan tahunan Ferrari yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Jumat (10/2/2023) menunjukkan, pada tahun itu total mobil super yang dilego pabrikan berlambang kuda jingkrak ini mencapai 13.221 unit. Jumlah itu meningkat 18,5% dibanding tahun sebelumnya, yang sebanyak 11.155 unit.
“Ferrari hybrid 296 GTB/GTS dan SF90 Stradale/Spider menyumbang penjualan 22% atau 2.908 unit,” bunyi keterangan pabrikan asal Maranello, Italia, itu.
Seiring dengan moncernya penjualan, laba yang diraup pabrikan pun ikut mencorong. Ferrari, menyebut mengantongi laba bersih hingga 939 juta euro, meningkat 13% dibanding laba bersih yang berhasil diraupnya pada 2021, yang senilai 883 juta euro.
Analis industri di bursa saham Nasdaq, Robert Pattinson, menyebut penjualan supercar Ferrari di tahun 2022 menandakan orang-orang berduit di dunia tidak terpengaruh kondisi ekonomi dunia.
“Ekonomi global di 2022 cukup riskan karena faktor geopolitik yang tidak menguntungkan dengan adanya konflik Rusia – Ukraina yang berdampak ke beberapa sektor ekonomi,” kata dia seperti dilansir Market & Finance.
Lebih dari itu, banyak kalangan di tahun itu menahan diri melakukan ekspansi bisnis karena prediksi terjadinya resesi di tahun 2023. “Meski, pada akhirnya kondisi itu masih berupa bayang-bayang,” ucap Pattinson. (Din/Aa)