Westhampnett, Mobilitas – Sepanjang 2022 dunia menghadapi lonjakan inflasi, volatilitas harga komoditas, isu geopolitik, dan potensi resesi.
Meski demikian, pabrikan mobil mewah asal Westhampnett, Inggris, Rolls-Royce Motor Cars Limited, ternyata masih mampu membukukan kenaikkan penjualan. Bahkan memecahkan rekor dalam sejarahnya, sejak berdiri 118 tahun yang lalu.
“Tahun 2022 menjadi sejarah penting bagi kami, karena produk kami terjual lebih dari 6.000 unit, yaitu 6.021 unit di seluruh dunia. Ini merupakan pemecahan rekor baru dalam sejarah kami sejak 188 tahun perusahaan berdiri,” ungkap Chief Executive Officer Rolls-Royce, Torsten Müller-Ötvös, dalam keterangan resmi yang dikutip Mobilitas, Selasa (10/1/2023).
Jumlah penjualan mobil mewah pabrikan yang kini sahamnya dimiliki BMW itu, bertambah cukup singnifikan, 435 unit dibanding tahun sebelumnya. Karena selama 2021, total penjualan yang dibukukan pabrikan sebanyak 5.586 unit.
Amerika Serikat masih tercatat sebagai pasar terbesar, dengan porsi penjualan mencapai 35%. Kemudian Cina sebesar 25%, Eropa 20%, dan Asia-Pasifik serta Timur Tengah masing-masing 10%.
Namun, penjualan di Cina tahun ini menyusut. Hal itu, menurut Müller-Ötvös dikarenakan kebijakan lockdown menyusul kembali meningkatnya kasus Covid-19 di Negeri Tirai Bambu itu. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id