Bisnis

Ekonomi Lokal dan Global Tak Pasti, GWM Perbanyak Produksi Mobil Diesel di Thailand

×

Ekonomi Lokal dan Global Tak Pasti, GWM Perbanyak Produksi Mobil Diesel di Thailand

Share this article
Tank 300 diesel terbaru meluncur di Thailand 24 Maret 2025 - dok. CAR Magazine

Bangkok, Mobilitas– Great Wall Motor (GWM) International selama ini diketahui telah menggelontorkan investasi miliaran baht untuk membangun pabrik mobil listrik di Rayong, Thailand. Mobil listrik yang diproduksi di pabrik tersebut itu tidak hanya untuk pasar lokal saja, tetapi juga diekspor.

Namun, kini pabrikan asal Baoding, Republik Rakyat Cina (Cina) itu kini berganti strategi dan akan memperbanyak alias menggenjot produksi mobil bermesin diesel. Langkah itu dimaksudkan sebagai respon terhadap ketidakpastian ekonomi lokal Thailand dan internasional.

Laporan The Bangkok Post yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Senin (21/4/2025) menyebut, GWM Thailnd menyatakan, mobil beresmin diesel tersebut juga untuk memenuhi pasar domestik maupun untuk ekspor. Terlebih pasar mobil diesel di kawasan regional Asia Tenggara juga cukup menjanjikan.

“Kami ingin fokus pada produk dengan potensi pertumbuhan tinggi di Thailand dan Asia Tenggara, dan mesin diesel cocok untuk lanskap di wilayah ini,” papar GWM International. Parker Shi.

Terlebih, fakta telah membuktikan selama hajatan Bangkok International Motor Show 2025 yang berlangsung 26 Maret – 6 April 2025, GWM mendapatkan pesanan 300 unit New GWM Tank 300. Mobil ini merupakan SUV bermesin diesel.

Pabrik Great Wall Motor di Thailand – dok.Great Wall Motor Global

“Kami menetapkan target agar mobil bertenaga mesin pembakaran internal (termasuk mesin diesel) mencapai 40 persen dari total produksi. Sementara 60 persen lainnya merupakan kendaraan listrik bertenaga baterai dan kendaraan listrik hybrid,” kata Shi.

Sekadar informasi, penjualan mobil di Thailand 2024 turun secara signifikan, disebabkan oleh kesulitan calon pembeli dalam mengakses pinjaman atau pembiayaan kredit. Bank dan perusahaan pembiayaan mobil memperketat kriteria pinjaman, setelah tingkat kredit bermasalah alias kredit macet meningkat.

Federasi Industri Thailand (FTI) Klub Industri Otomotif menyebut sepanjang tahun 2024 jumlah mobil yang terjual di Thailand hanya 572.675 unit (dimana GWM menjual 37.067 unit). Total penjualan itu merupakan yang terendah dalam 14 tahun terakhir.

Sementara, data Dana Moneter Internasional (IMF) yang disitat Mobilitas di Jakarta, Senin (21/4/2025) menyebut selama tahun 2024, ekonomi Thailand hanya tumbuh 2,5 persen. Angka pertumbuhan ini meleset dari target yang ditetapkan, yang sebesar 2,7 persen.

Sedangkan pada sisi lain, kini ekonomi Thailand mendapatkan ancaman baru yakni kebijakan tarif dari Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump. FTI memperkirakan kebijakan taruf 36 persen itu berdampak signifikan terhadap ekonomi Thailand, terutama dalam hal ekspor dan daya saing industri sehingga menyebabkan kerugian hingga 900 miliar baht. (Din/Aa)

Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id