Shanghai, Mobilitas – Sepanjang 2022 Cina menjadi eksportir mobil terbesar kedua di dunia.
Menurut Organisasi Industri Manufaktur Dunia (WMIO) PBB, Cina menggeser Jerman sebagai eksportir terbesar kedua di dunia. Sebanyak 3,111 juta mobil diekspor pada tahun itu, dimana 2,529 juta di antaranya mobil penumpang.
Moncernya ekspor itu berlanjut di 2023 ini. Data Direktorat Bea Cukai Kementerian Keuangan Cina (CGAC) yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Jumat (7/4/2023) menunjukkan, sepanjang Januari – Februari tahun ini, Cina mengekspor sebanyak 682.127 kendaraan roda empat atau lebih ke berbagai negara.
“Jumlah mobil yang diekspor selama dua bulan pertama itu, meningkat 43% dibanding jumlah ekspor sepanjang 2022,” klaim Bea Cukai.
Moncernya ekspor awal tahun itu, membuat China Association of Automobile Manufacturers (CAAM) optimis ekspor mobil Cina tahun ini bakal mencapai 3,73 juta unit lebih.
“Jumlah ekspor diprediksi meningkat 20% dibanding 2022,” sebut Asosiasi itu dalam keterangan yang disitat Mobilitas, Jumat (7/4/2023).
Sementara, data Mercator Institute for China Studies (MICS) yang dinukil Mobilitas, Jumat (7/4/2023) menyebut fakta menarik di data ekspor mobil Cina itu adalah, membengkaknya jumlah mobil elektrfikasi (plug-in hybrid atau PHEV dan mobil listrik baterai BEV) yang diekspor.
“Sepanjang 2022 lalu, mobil elektrifikasi yang diekspor Cina mencapai 679.067 unit. Melonjak 120% dibanding 2021,” bunyi pernyataan MICS.
Pabrikan lokal Cina BYD dan SAIC Motor tercatat sebagai eksportir terbesar pertama dan kedua. Sedangkan Tesla terbesar ketiga dengan total 271.000 unit atau melonjak 40%. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id