Beijing, Mobilitas – Sejak tahun 2022 ekspor mobil elektrifikasi (mobil listrik baterai atau BEV dan plug-in hybrid) alias mobil listrik Cina ke luar negeri terus meroket.
Sementara, data Asosiasi Pabrikan Mobil Cina (CAAM) dan Asosiasi Mobil Penumpang Cina (CPCA) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Kamis (8/2/2024) menunjukkan pada Januari tahun ini, ekspor mobil listrik Negeri Tirai Bambu itu mencapai 95.000 unit. Jumlah itu menanjak 27,1 persen dibanding ekspor pada bulan yang sama di tahun 2022.
“Perkembangan keunggulan teknologi yang dimiliki pabrikan Cina yang seiring dengan meningkatnya permintaan di pasar, menjadikan pengiriman produk ke luar negeri terus meningkat dari tahun ke tahun,” bunyi keterangan CPCA.
Sedangkan data Departemen Bea Cukai Cina yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Kamis (8/2/2024) menunjukkan sepanjang tahun 2023 kemarin Cina mengekspor 4,91 juta mobil ke berbagai negara. Jumlah itu melonjak 58 persen dibanding tahun sebelumnya.
Dari total ekspor itu, mobil elektrifikasi sebanyak 1,203 juta unit, melonjak 78 persen dibanding ekspor tahun 2022. Jumlah mobil setrum ini didominasi mobil listrik baterai (BEV) dengan total 1,102 juta unit.
Adapun data Mercator Institute for China Studies (MICS) yang dinukil Mobilitas, Kamis (82/2024) menyebut pada tahun 2022 lalu, mobil elektrifikasi yang diekspor Cina mencapai 679.067 unit. “Jumlah ekspor itu meroket 120 persen dibanding jumlah ekspor mobil elektrifikasi pada tahun 2021,” bunyi keterangan MICS. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id