Jakarta, Mobilitas – Salah satu negara di kawasan Asia Tenggara yang kini menjadi bidikan ekspor negara-negara lainnya di wilayah ini.
Maklum, negara dengan jumlah penduduk 97,34 juta jiwa (atau terpadat ketiga di Asia Tenggara setelah Indonesia yang sebanyak 273,5 juta jiwa dan Filipina yang sebanyak 109,5 juta jiwa) ini memiliki pertumbuhan ekonomi yang ciamik.
Badan Statistik Vietnam menyebut, sepanjang kuartal pertama tahun 2022 ini ekonomi negara berjuluk Negeri Naga Biru itu tumbuh 5,05%. Kemudian di kuartal kedua melonjak, tumbuh 7,7%.
Konsumsi menjadi penopang pertumbuhan ekonomi, selain industri manufaktur khususnya tekstil, pengolahan produk pertanian, dan makanan. Lantaran itulah, banyak negara yang mengincar pasar ekspor Negeri Paman Ho itu, dengan menyodorkan produk otomotif.
Data Departemen Bea Cukai dan Umum Vietnam yang dikutip Mobilitas, Senin (25/7/2022) memperlihatkan, sepanjang Januari – Juni atau semester pertama tahun ini, total impor mobil dalam wujud utuh (CBU) Vietnam sebanyak 63.731 unit dengan nilai US$ 1,57 miliar.
Jumlah itu merosot 21,4% dibanding periode sama tahun lalu, dan nilainya ambles 14,4%.
Pengekspor utama mobil CBU ke negara itu adalah Thailand, yakni sebanyak 27.427 unit dengan nilai US $553 juta. Volume itu turun 32,2% dan nilainya turun 27% dibanding semester pertama tahun 2021.
Kedua, Indonesia yang mengekspor 20.284 unit (turun 12,1% senilai US $285,53 juta (turun 0,5%). Ketiga Cina dengan jumlah ekspor 10.892 unit senilai US $443,4 juta, masing-masing turun 5% dan naik 4,4%.
Ketertinggalan Indonesia dibanding Thailand juga terjadi di tahun 2021 lalu. Sepanjang tahun itu Thailand mengekspor 80.903 unit dengan nilai US$1,5 miliar, sementara Indonesia 44.250 unit dengan nilai US$559,5 juta.
Adapun Cina mencatatkan ekspor mobil CBU sebanyak 22.753 unit dengan US$873 juta. Dari fakta ini terlihat, soal ekspor mobil ke Vietnam Indonesia masih ditenggelamkan Thailand, tetapi terus dikejar Cina. (Swe/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id