Seoul, Mobilitas – Sebagai pabrikan mobil listrik (BEV) terbesar di dunia, Tesla Inc terus dirayu berbagai negara untuk berinvestasi.
Negara-negara Asia yang tercatat merayu pabrikan besutan Elon Musk untuk memproduksi mobil listrik di negerinya antara lain Indonesia, India, Thailand, dan Korea Selatan. Bahkan, seperti dilaporkan Reuters, Presiden Indonesia Joko Widodo pada Agustus lalu mendesak Tesla untuk membuat mobil listrik di Indonesia.
“Presiden dan pejabat senior pemerintah (Indonesia) mengadakan pertemuan dengan Musk pada awal tahun ini, di mana mereka mengatakan telah memintanya untuk mempertimbangkan negara Asia Tenggara itu sebagai pusat manufaktur mobil, selain membuat baterai,” tulis Reuters.
Namun, dalam laporannya yang mengutip pernyataan kantor Presiden Korea Selatan, pada Rabu (23/11/2022), Reuters menulis Elon Musk pada Rabu (23/11/2022) mengatakan bahwa Korea Selatan merupakan salah satu kandidat teratas sebagai lokasi pabriknya di Asia (setelah Shanghai, Cina).
“Musk telah membuat pernyataan itu dalam panggilan video dengan Presiden Yoon Suk-yeol, mengatakan, perusahaan (Tesla) berencana untuk meningkatkan kerja sama dengan Korea Selatan dalam rantai pasokan,” tulis laporan yang dikutip Mobilitas, Sabtu (26/11/2022).
Musk disebut akan memutuskan berinvestasi atau tidak di Korea setelah meninjau kondisi investasi di negara lain. “Termasuk kualitas tenaga kerja, tingkat teknologi, dan infrastruktur produksi,” jelas pernyataan itu.
Kontak antara Presiden Yoon dan Musk terjadi beberapa waktu sebelum persidangan atas gugatan terhadap masalah kualitas keamanan mobil Tesla di Korea akan digelar. Akibat masalah tersebut, Tesla menghadapi sejumlah tuntutan dari konsumen dan pengawasan regulator di Negeri Ginseng tersebut.
Dalam diskusi dengan Musk itu, Presiden Yoon disebut berjanji akan mereformasi peraturan yang dinilai tidak masuk akal dan menghambat investasi oleh perusahaan teknologi global. Pemerintah, kata Yoon, akan terus menarik investasi dari perusahaan teknologi tinggi guna meningkatkan daya saing negara.
Tetapi yang pasti, sejumlah analis industri yang dikutip Reuters mengatakan Tesla akan mendapatkan keuntungan karena bisa bekerjasama dengan pemasok komponen kondang seperti Samsung Electronics dan LG Innotek jika membangun pabrik di Korea.
“Dari sisi kesiapan pasokan yang sangat penting untuk produksi mobil berteknologi tinggi, Korea telah siap, dan memiliki keunggulan kompetitif yang tinggi,” tulis Asia Business Insight.
Terlebih, sampai saat ini pabrikan baterai asal Korea LG Energy Solution memasok baterai ke Tesla, bersama Panasonic Jepang dan Teknologi Amperex Kontemporer (CTAL) dari Cina.(Swe/Aa)