Maranello, Mobilitas – Pabrikan supercar Italia, Ferrari, menjadwalkan peluncuran Ferrari Purosangue pada September tahun 2022 ini. Namun, pabrikan yang bermarkas di Maranello, Italia, ini akan membatasi jumlah penjualan Purosangue.
Siaran pers Capital Markets Day 2022 yang dikutip Mobilitas, Jumat (17/6/2022), menyebut Ferrari membatasi penjualan Puronsague hanya 20 persen dari total penjualannya secara tahunan. “Ini dimaksudkan agar Purosangue jauh lebih eksklusif. Sementara, 80 persen sisanya akan diisi oleh seri Icona dan model hypercar baru,” bunyi pernyataan tersebut.
Pabrikan berlambang kuda jingkrak itu tidak menyebut Purosangue sebagai SUV, dan hanya menyebutnya sebagai mobil yang lain dari lainnya dan berbeda dengan model-model sebelumnya. Mobil ini dibekali mesin naturally aspirated V12 yang diklaim sebagai mesin paling “menggairahkan”.
“Oleh karena itu mobil ini akan melebihi semua harapan pelanggan,” ujar Chief Executive Officer (CEO) Ferrari Benedetto Vigna.
Tetapi, keunggulan Purosangue tak hanya pada mesinnya saja. Tetapi, lanjut Vigna, juga sederet fitur canggih penunjang kenyamanan dan keamanan berkendara.
Salah satu fitur itu adalah sistem suspensi inovatif, Ferrari Active Suspension Technology alias FAST. Teknologi ini, menurut Vigna, dikembangkan oleh para insinyur Italia untuk secara aktif mengontrol dan meminimalkan body roll.
“Sistem ini juga dapat menurunkan mobil, menurunkan pusat gravitasinya untuk meningkatkan kemampuannya menghasilkan akselerasi lateral tingkat tinggi,” kata dia.
Hanya, Vigna tak menjelaskan apakah pembatasan penjualan Purosangue yang dipatok hanya 20 persen dari total penjualan itu terkait dengan rencana pabrikan yang mulai menggenjot penjualan mobil elektrifikasi (hybrid dan listrik murni alias BEV) pada tahun 2025 nanti.
Pada tahun itu, Ferrari akan meluncurkan mobil listrik pertamanya. Model berteknologi sumber tenaga dari setrum itu merupakan salah satu dari 15 model elektrifikasi yang bakal digelonotorkan ke pasar.
Ferrari menyebutkan pada tahun 2026 nanti mobil yang mereka sodorkan ke konsumen akan lebih banyak mobil berteknologi elektrfikasi. Komposisinya 40 persen mobil konvensional alias bermesin pembakaran internal (ICE) dan 60% hybrid plus listrik murni atau listrik baterai (BEV).
Data di internal Ferrari yang dikutip Mobilitas, Jumat (17/6/2022) memperlihatkan, sepanjang Januari hingga Maret tahun 2022 ini, Ferrari berhasil mengantongi angka penjualan sebanyak 3.251 unit. Jumlah ini bertambah banyak 480 unit atau naik 17 persen dibanding kuartal pertama tahun lalu, yang sebanyak 2.771 unit. (Vto/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id