Gedor Asia Tenggara: Setelah Indonesia dan Thailand, Kini VinFast Rangsek Filipina

Ilustrasi, peluncuran mobil VinFast yang berhasil diproduksi di pabrik - dok.Istimewa

Manila, Mobilitas – Pabrikan mobil asal Vietnam itu seain meluncurkan mereknya, juga memperkenalkan varian produk kendaraan listrik besutannya, baik mobil maupun skuter.

Laporan Autoindustriya yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Sabtu (1/6/2024) menyebut, pabrikan yang didirikan Pham Nat Vuoang pada 2027 itu masuk Filipina dengan memperkenalkan model VF e34, VF 5, VF 7, dan VF 9. Perkenalkan ini digelar di Manila, Jumat (31/5/2024).

“VinFast sekali berhasil menggandeng empat dealer di Filipina untuk memasarkan produksnya,” tulis Manila Express.

Sebelumnya, VinFast pada 16 Februari lalu mendeklarasikan diri sebagai salah satu merek yang hadir di pasar Indonesia dengan menggadeng lima dealer. Pabrikan juga memperkenalkan beberapa model yang yang sebagian diantaranya sama dengan yang diboyong ke Filipina.

Setelah itu VinFast menggedor Thailand. Pada 26 Maret lalu, VinFast memboyong sejumlah varian mobil plus kendaraan listrik roda dua. Di antara model yang disajikan di Negeri Gajah Putih itu adalah VinFast VF 3, VF 5, VF e34, VF 6, VF 7, VF 8, dan VF 9.

Ilustrasi, mobil listrik VinFast VF5 – dok.Istimewa

“Bahkan VinFast menyuguhkan VF Wild, sebuah konsep pickup listrik di hajatan Bangkok International Motor Show (BIMS),” bunyi laporan The Nation.

Ihwal langkah VinFast yang menggempur Asia Tenggara ini, analis industri di Bursa Saham Bangkok, Ananada Riangroj mengatakan pasar mobil di kawasan berpenduduk 630 juta jiwa lebih ini sangat menjanjikan. “Sejumlah negara di Asia Tenggara, kini terus bertransisi menuju era elektrifikasi sarana transportasi. Indonesia, Thailand, dan Filipina merupakan negara yang menjadi pasar mobil terbnesar di kawasan,” kata Ruangroj.

Terlebih, di kawasan Asia Tenggara dalam kerangka kerjasama organisasi regional ASEAN, negara-negara anggotanya memiliki kerjasama yang memungkinkan bebas bea ekspor dan impor. “Sehingga, akan menjadikan harga mobil pabrikan di Asia Tenggara lebih kompetitif di pasar,” ujar Ruangroj.

Alasan ketiga, karena VinFast di tahun 2024 mematok target penjualan 100.000 unit. Sementara, di tahun lalu, kata Riangroj, seperti dilaporkan Reuters, VinFast hanya berhasil menjual 35.000 unit mobil listrik buatannya, padahal target yang dipatok sebanyak 50.000 unit.

“Bahkan, Reuters yang mengutip sumber terpervaya di VinFast menyebut, sebagian besar mobil yang terjual, ternyata diserap perusahaan lokal Vietnam yang juga terafiliasi dengan VinFast Group. Sehingga, kini VinFast terus memacu untuk mencapai target itu,” kata dia.

Ilustrasi, mobil listrik VinFast VF8 – dok.VinFast

Sementara, data internal VinFast yang dirilis dalam situs resmi perusahaan yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Sabtu (1/6/2024) menyatakan selama Januari – Maret atau kuartal pertama 2024, VinFast berhasil melego 9.689 mobil setrum buatannya. Jumlah ini meroket hingga 444 persen dibanding total penjualan yang dibukukannya pada kuartal pertama 2023 yang sebanyak 1.780 unit.

Namun, jumlah ini ternyata masih belum mencapai seperempat dari jumlah target penjualan yang ditetapkan sebanyak 100.000 unit. Bahkan, belum sampai 10 persen dari target tersebut. (Din/Aa)