Texas, Mobilitas – Pemberitahuan Tesla Inc kepada Lembaga Keselamatan Jalan Raya Nasional (NHTSA) Amerika Serikat pada 18 Maret lalu menjelaskan pick up listrik buatannya yang ditarik (di-recall) itu adalah model yang diproduksi pada November 2023 hingga Februari 2025.
“Kami telah melakukan investigasi atas laporan dari sejumlah pemilik kendaraan yang mengatakan panel trim eksterior tambahan (aksesoris) rawan terkelupas dan lepas dari kendaraan, sehingga berpotensi menjadi bahaya di jalan dan meningkatkan risiko kecelakaan. Kami memutuskn untuk melakukan penarikan (recall) secara sukarel untuk melakukan perbaikan,” bunyi laporan Tesla Inc kepada NHTS yang dirilis di lmn resmi Lembag itu dan dikutip Mobilitas di Jakarta, Minggu (23/3/2025).
Pabrikan mobil listrik besutan Elon Musk itu meminta para pemilik kendaraan untuk membawa Cybertruck miliknya ke departemen servis Tesla untuk mendapatkan penggantian rel yang rusak secara gratis.
Meski tidak disebutkan berapa jumlah masing-masing model tahun produksi Cybertruck yang di-recall tersebut.
Tetapi yang pasti, sejak Tesla mulaimengirim Cybertruck ke konsumen pada november 2023 telah sembilan kali terjadi kasus recall yang berkaitan dengan masalah proses produksi dan kualitas produk dari bagian yang menyebabkan pick up listrik itu ditarik. Mobil ini tidk hanya dijual di Amerika Serikat saja, tetapi di sejumlah negara di dunia, termasuk negara-negara di kawasan Asia.
Sekadar informasi, sejak diluncurkn hingga akhir 2024, Tesla Cybertruck telah terjual sebanyak 38.969 unit. Sementara data Cox Automotive yang disitat Mobilitas di Jakarta, Minggu (23/3/2025) menyebut sepnjang Januari – Februari 2025, Tesla Cybertruck terjual sebanyak 2.619 unit. Jumlah itu anjlok 32,5 persen dibanding penjualan selama periode sama di tahun 2024. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id