Seoul, Mobilitas – Setelah sejak tahun 2017 lalu menjajakan generasi pertamanya dan cukup laris, Kamis (25/11/2021) Kia Motors Corporation (Kia) meluncurkan generasi kedua SUV berteknologi elektrifikasi Kia Niro. Seperti generasi sebelumnya, versi anyar ini juga disajikan dalam tiga varian yakni varian listrik murni (BEV), hybrid (BEV) dan Plug-in Hybrid (PHEV).
Seperti dilaporkan The Korea Herald dan Car and Driver, Kamis (25/11/2021) Kia memastikan peluncuran di pasar global akan dilakukan secara massif mulai awal tahun 2022. Pabrikan yang merupakan bagian dari Hyundai Motor Group ini menyebut ubahan yang dilakukan di Niro anyar cukup signifikan.
Meski, secara garis besar gaya tampilan generasi paling gres alias paling anyar ini tak menyimpang dari dari konsep HabaNiro. “Gaya tampilan Niro baru ini mengacu pada konsep HabaNiro yang pertama kali ditampilkan di pameran mobil New York 2019 lalu,” kata CEO Kia, Ho-Sung Song, kepada wartawan di arena Seoul Auto Show 2021, tempat peluncuran mobil itu.
Dan yang pasti, sosok Kia Niro generasi baru ini lebih tebal dibanding generasi sebelumnya. Walhasil kesan sebagai sebuah SUV yang kokoh pun mencuat lebih kuat.
Gaya tampilan yang mengadopsi konsep HabaNiro terlihat mulai dari lampu depan LED yang berbentuk U, lampu vertikal yang terletak di bagian belakang. Kemudian gaya rancang bangun pilar C – berbalur kelir merah – yang tebal diklaim meningkatkan aspek aerodinamis, serta peningkatan efisiensi sumber daya sekaligus memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan model sebelumnya.
Sementara kabinnya yang berpenampilan baru dilengkapi dengan bahan daur ulang dan serat alami, yang sangat ramah lingkungan. Bagian ini mengusung konsep desain yang simple dan clean dengan vokal poin layar perangkat hiburan yang membentang di dasbor.
Ihwal jantung mekanis, Kia menyebut varian EV model terbaru ini menggunakan baterai 64,0-kWh yang menyokong motor listrik bertenaga 201 hp. Berkat baterai ini, Niro anyar itu sanggup berjalan sejauh 384 kilometer (km) dalam sekali cas baterai, meningkat signifikan dibanding lawas yang sejauh 350 km.
Sedangkan varian hybrid mengusung mesin bensin 1.6 liter empat silinder plus sebuah motor listrik. Adapun varian plug-in hybrid hadir dengan baterai yang lebih besar (namun Kia tak merinci).
Pabrikan juga belum menyebut harga untuk semua varian itu. Namun dari data yang tersaji Niro versi baru ini lebih ganteng dan lebih paten. Sehingga tak heran jika Kia berharap penjulannya lebih ngejoss.
Sekadar infornasi, hasil riset BNEF yang dikutip Clean Technica belum lama ini menunjukkan total penjualan Kia Niro (baik EV, HEV, dan PHEV) di rentang Januari – September tahun ini mencapai 47.059 unit. Dia bertengger di urutan ke-12 di daftar mobil elektrifikasi terlaris di dunia. (Vto/Aa)
