Jakarta, Mobilitas – Hajatan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021 dipastikan bakal berlangsung 11 – 21 November nanti di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Tangerang. Sampai saat ini telah ada 22 merek mobil – baik kendaraan penumpang maupun kendaraan komersial – yang telah menyatakan kepastian keikutsertaannya.
“Sampai dengan hari ini sudah 22 merek kendaraan roda empat atau lebih, baik kendaraan penumpang maupun kendaraan komersial yang telah mengkonfirmasi keikutsertaannya di GIIAS 2021,” papar Presiden Direktur Seven Events, Romi, dalam konferensi pers kesiapan GGIAS 2021 di Jakarta, Kamis (21/10/2021).
Di jajaran kendaraan penumpang, lanjut Romi, terdapat merek Audi, BMW, DFSK, Daihatsu, Honda, Hyundai, Isuzu, KIA, Lexus, Mazda, MG, dan MINI. Kemudian, Mitsubishi Motors, Nissan, Suzuki, Toyota, VW, dan Wuling.
“Sedangkan merek kendaraan komersial yang sudah mengkonfirmasi keikutsertaannya ada empat. Mereka adalah Mitsubishi Fuso, Hino, Isuzu, serta Scania,” ujar Romi.
Selain 22 merek tersebut masih ada merek-merek industri pendukung yang juga ikut serta. Bahkan jumlahnya mencapai 100 merek, termasuk sepeda motor.
Namun, untuk merek sepeda motor ini – hingga kini- yang telah memastikan diri untuk ikut serta hanya dua merek. Mereka adalah Honda (yang dalam hal ini PT Astra Honda Motor) dan Benelli.
“Sebenarnya, ada beberapa merek yang sebelumnya berminat untuk ikut join (yakni – selain AHM dan Benelli- Piaggio, Vespa, Aprilia, Moto Guzzi, dan United E-Motor). Tetapi, karena prinsipal mereka membuat aturan yang melarang untuk ikut dalam pameran selama masa pandemi Covid-19 berlangsung, maka mereka tidak jadi join,” ungkap Romi.
Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto yang dihubungi Mobilitas usai acara, Kamis (21/10/2021) menyebut hajatan GIIAS 2021 memiliki arti dan dampak yang strategis bagi industri otomatif nasional. Khususnya dalam penjualan produk.
“Karena kita tahu, pameran otomotif di Indonesia itu memiliki karakter khas yang terbentuk oleh persepsi dan kebiasaan masyarakat. Jadi selain pamer keunggulan teknologi dan pengenalan maupun peluncuran produk, pameran ini juga dilihat sebagai tempat penjualan. Masyarakat memang berharap ada program-program menarik yang ditawarkan diler dari agen pemegang merek,” papar dia.
Pameran otomotif – khususnya GIIAS – dianggap sebagai “gong” akhir tahun dan menjadi pesta atau “lebaran” untuk berburu mobil baru plus diskon harga oleh masyarakat. Sedangkan bagi diler menjadi moment yang tepat untuk memacu penjualan.
“Dengan event ini pula, kondisi industri yang lesu karena dampak pandemi, diharapkan akan terobati. Sebab, di saat yang sama stimulus dari pemerintah berupa diskon tarif PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah, baik 100% untuk mobil di bawah 1.500 cc dan 50% untuk mobil 1.500 cc – 2.500 cc) masih berjalan. Uang muka (DP) 0% juga masih berlaku untuk diterapkan lembaga keuangan (bank maupun leasing),” tandas Jongkie. (Dam/Jrr/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id