Jakarta, Mobilitas – Gojek – perusahaan teknologi Indonesia yang kini berada di bawah payung Grup GoTo – hingga akhir tahun 2020 telah memiliki lebih dari 2 juta mitra driver terdaftar dan lebih dari 11 juta merchant, dengan jumlah pengguna aktif bulanan mencapai 100 juta. Kini perusahaan yang aplikasinya telah digunakan di 50 kota ini akan melangkah ke bisnis yang lebih luas.
Seperti dilaporkan Taiwan News dan Nikkei, Rabu (17/11/2021) Gojek bekerjasama dengan PT TBS Energi Utama Tbk (TBS) – perusahaan energi terkemuka di Indonesia, dan membentuk perusahaan bernama Electrum. Kongsi ini akan mengembangkan infrastruktur untuk kendaraan listrik roda dua, produksi sepeda motor listrik, pengemasan baterai, hingga infrastruktur pertukaran baterai.
Bahkan fasilitas pembiayaan untuk kepemilikan atau kredit pembelian sepeda motor listrik pun bakal disediakan. Kongsi yang bakal menggelontorkan investasi US$ 1 miliar ini dideklarasikan beberapa pekan setelah perusahaan menjalankan program percontohan dengan Gogoro Taiwan untuk menguji skuter listrik di jalanan Jakarta.
“Dengan menyatukan kekuatan terbaik Gojek dan TBS, kami akan dapat mendukung transisi Indonesia untuk membangun sistem mobilitas yang lebih bersih, lebih mudah diakses, dan berkelanjutan – yang pada akhirnya menjadikan EV sebagai norma di negara kita , berkontribusi pada target pengurangan emisi negara dan meningkatkan kualitas udara di kota-kota kita,” papar CEO dan Co-founder Gojek, Kevin Aluwi.
Usaha patungan ini, lanjut Kevin, merupakan bagian dari komitmen Gojek dan TBS untuk mencapai Nol Emisi pada tahun 2030 nanti. Sehingga Gojek mulai mentransisikan armadanya menjadi 100% EV.
Sebelumnya, Gojek telah mengumumkan skema percontohan EV dan battery swapping di Jakarta bekerja sama dengan Gogoro, Gesit dan Pertamina. Pada tahap awal melibatkan 500 EV, dengan rencana untuk ditingkatkan menjadi 5.000 EV yang menempuh total satu juta kilometer di masa depan.
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan. Sony Sulaksono yang dihubungi Mobilitas di Jakarta, Jumat (19/11/2021) mengatakan menyambut gembira dengan langkah yang ditempuh Gojek dan TBS itu. Pasalnya, lanjut Sony, sepeda motor yang digunakan mitra driver Gojek merupakan kendaraan yang berfungsi seperti angkutan umum dan saban hari mondar-mandir di jalanan.
“Jadi ada dua keuntungan yakni memberikan awareness kepada masyarakat sekaligus membantu mewujudkan target menurunkan tingkat emisi gas buang kendaraan,” kata Sony.
Terlebih, sesuai dengan Grand Strategi Energi Nasional pemerintah menargetkan jumlah kendaraan listrik pada 2030 mencapai 15 juta unit. Dari jumlah itu 13 juta unit sepeda motor listrik dan 2 juta unit untuk mobil listrik. (Din/Aa)