Jakarta, Mobilitas – Melonjaknya pasokan baterai BYD bukan karena penjualan mobil listrik menanjak semata.
Data lembaga riset asal Korea Selatan, SNE Research, yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Kamis (8/6/2023) menunjukkan sepanjang Januari – April tahun ini, konsumsi baterai untuk kendaraan listrik mencapai 182,5 Gigawatt Jam (GWh). Jumlah ini melonjak 49 persen dibanding periode sama di 2022.
Dari jumlah konsumsi global tersebut, pabrikan baterai asal Cina, Contemporary Amperex Technology (CATL) tercatat masih menjadi pemasok terbesar. Totalnya pasokannya mencapai 65,6 GWh, atau meroket hingga 55,6 persen dibanding pasokannya selama empat bulan pertama 2022.
“CATL masih menjadi pabrikan di peringkat pertama jumlah pasokan baterai ke pasar global. Pangsa pasar yang berhasil diraup pabrikan ini mencapai 35,9 persen. Dan menjadi satu-satunya pabrikan baterai di dunia yang meraih pangsa pasar di atas 30 persen,” bunyi keterangan SNE Research.
Fakta menarik lain yang terungkap dari riset SNE ini adalah, bertenggernya pabrikan asal Shenzhen, Cina, yakni BYD di peringkat kedua. Pabrikan yang 21 persen sahamnya dimiliki investor kondang Warren Buffet ini selama Januari – April tahun ini memasok 29,4 GWh ke pasar dunia.
Jumlah pasokan BYD ini meroket 108,3 persen dibanding periode sama di tahun lalu, yang masih 14,1 GWh. Dengan pasokan sebesar itu, BYD mencomot 16,1 persen pangsa pasar di dunia.
“Volume pasokan baterai listrik BYD yang terinstalasi di kendaraan listrik di berbagai negara ini telah mengalahkan pasokan LG Energy, sebelumnya berada di peringkat kedua dunia,” sebut SNE Research.
Sebab, total pasokan pabrikan asal Korea Selatan itu hanya sebesar 25,7GWh. Meski pasokan LG Energy ini melonjak 49,3 persen dibanding Januari – April 2022, namun pangsa pasar yang diraupnya di bawah BYD, yakni hanya 14,1 persen.
Sekadar informasi, data Asosiasi Produsen Mobil Cina (CAAM) yang dikutip Mobilitas, Kamis (8/6/2023) menunjukkan, sepanjang 2022 total penjualan mobil listrik BYD (mobil listrik murni atau BEV dan mobil hybrid) mencapai 1,86 juta unit. Dari jumlah itu 911.140 unit merupakan listrik murni (BEV).
Sementara di Januari – Maret 2023, BYD tercatat sebagai penjual mobil listrik (BEV dan plug-in hybrid) terbanyak di Cina. Data Asosiasi Mobil Penumpang Cina (CPCA) yang dinukil Mobilitas, di Jakarta, Kamis (8/6/2023) memperlihat di periode itu BYD melego 259.816 mobil listrik, dari jumlah itu 224.729 unit di antaranya merupakan BEV. (Din/Aa)