Tokyo, Mobilitas – Secara total penjualan, Toyota masih mendominasi pasar dalam negeri Jepang dengan pangsa pasar 30,2 persen.
Data Asosiasi Diler Mobil Jepang (JADA) dan Asosiasi Pabrikan Mobil Jepang (JAMA) yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Sabtu (9/9/2023) menunjukkan, sepanjang Januari hingga Agustus tahun ini, 3.169.994 mobil (semua jenis dan kategori) terjual di Negeri Matahari Terbit itu. Jumlah penjualan ini menanjak 16,3 persen dibanding delapan bulan pertama 2022.
Pada bulan Agustus saja, jumlah mobil yang terlego mencapai 340.342 unit. Jumlah ini menanjak 17,3 persen dibanding penjualan selama bulan yang sama di 2022.
Toyota, sebagai pabrikan terbesar di negara berpenduduk 122,43 juta jiwa ini, selama delapan bulan itu menjual sebanyak 1.072.300 unit. Jumlah ini melonjak 31 persen dibanding jumlah angka penjualan yang berhasil dikoleksinya selama periode sama di 2022.
Meski, tidak semua mobil Toyota membukukan moncernya penjualan. Beberapa di antara mobil-mobil merek ini justeru anjlok penjualannya.
Fakta data berbicara, pada saat itu, Toyota Roomy hanya mengantongi angka penjualan sebanyak 58.951 unit. Jumlah ini anjlok 25,1 persen dibanding angka penjualan yang berhasil diseroknya selama delapan bulan pertama di 2022.
Kemudian penjualan Toyota Raize, hanya 42.381 unit. Jumlah tersebut anjlok hingga 25,9 persen dibanding Januari – Agustus 2022.
Lalu, Toyota Alphard yang versi anyarnya baru saja diluncurkan, masih menyisakan anjloknya penjualan. Secara kumulatif Januari hingga Agustus tahun ini, MPV premium Toyota ini meraup angka penjualan sebanyak 32.521 unit, anjlok 18,7 persen dibanding periode sama di tahun lalu.
Anjloknya penjualan juga dialami oleh mobil sport Toyota 86 yang laku sebanyak 7.728 unit. Total angka penjualan yang berhasil diserok mobil ini anjlok 25,4 persen dibanding jumlah angka penjualan yang berhasil dipetiknya pada Januari – Agustus 2022. (Din/Aa)