Jakarta, Mobilitas – Artinya, saban bulan di periode Januari hingga Juli tahun ini jumlah mobil Citroen yang dibeli konsumen di Tanah Air sebanyak 38 unit.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Kamis (22/8/2024) menunjukkan selama tujuh bulan pertama 2024 itu, jumlah mobil Citroen yang diboyong konsumen sebanyak 266 unit. Jumlah ini belum bisa dibandingkan dengan periode sama di tahun 2023, karena di periode tersebut belum terjual.
Fakta data Gaikindo juga berbicara, ternyata dari total angka penjualan ritel yang dibukukan oleh mobil Citroen (yang di Indonesia diageni oleh PT Indonesia Wahana Trada, Indomobil Group) itu, 107 unit diantaranya dicetak pada bulan Juli. Dengan total penjualan ritel (selama tujuh bulan pertama) tersebut, maka Citroen mencuil 0,1 persen pangsa pasar mobil di Indonesia.
Meski, dalam penjualan dari pabrik ke dealer (wholesales), di periode Januari – Juli 2024 ini, Citroen Indonesia membukukan jumlah yang lebih banyak ketimbang penjualan ritel. Totalnya 619 unit, dimana 286 unit diantaranya dibukukan pada bulan Juli.
Sekadar informasi, Citroen yang hengkang dari Indonesia pada tahun 1994 dan kembali lagi sejak Oktober 2022 itu, saat ini memasarkan sejumlah model. Mereka antara lain Citroen C5, Citroen C3, Citroen C3 Aircross, Citroen e-C3, dan Citroen e-C4.
Langkah Citroen di Indonesia yang terus menggedor pasar ini berkebalikan dengan di Australia, setelah hadir sejak tahun 1913. Pabrikan asal Prancis itu dikabarkan telah resmi menyatakan untuk berhenti berjualan di Negeri Kanguru tersebut dikarenakan volume penjualan yang terus muram.
Sebelumnya, laporan laman EFTM dan Australian News, dan CBS News yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Senin (19/8/2024) menunjukkan sepanjang Januari – Juli tahun ini, Citroen hanya berhasil menyerok angka penjualan sebanyak 87 unit di Australia. Angka penjualan ini jauh dibawah jumlah penjualan supercar Ferrari, yang mencapai 113 unit. (Anp/Aa)