Tokyo, Mobilitas – Ambrolnya penjualan SUV kompak Toyota ini tidak sejalan dengan tren penjualan mobil di Jepang.
Sebab, data Asosiasi Diler Mobil Jepang (JADA) dan Asosiasi Pabrikan Mobil Jepang (JAMA) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Senin (22/5/2023) menunjukkan selama empat bulan pertama itu total penjualan mobil di negara itu mencapai 1.731.150 unit. Jumlah ini meningkat 15,7% dibanding periode sama di 2022.
Sementara di April saja, penjualan yang dibukukan oleh seluruh pabrikan (lokal Jepang maupun Asing) 349.592 unit. Angka penjualan itu meningkat 16,7% dibanding April 2022.
Pada saat yang sama, total angka penjualan yang diraup Toyota Raize hanya 22.236 unit, ambrol 38,8% dibanding Januari – April 2022. Sedangkan selama April saja, mobil ini terjual 5.723 unit, ambles 9,8% dibanding April tahun lalu.
Tren penjualan Toyota Raize di kampung halamannya itu memang tak selalu menanjak sejak pertama kali dijual pada November 2019. JADA dan JAMA mencatat, sepanjang 2020 mobil ini masih laku sebanyak 126.038 unit.
Tetapi di tahun berikutnya atau 2021, penjualannya berkurang hingga 44.158 unit. Sehingga, totalnya hanya 81.880 unit.
Pada 2022 lalu, penjualannya memang sedikit naik menjadi 86.932 unit. Namun, jumlah ini masih jauh di bawah angka yang berhasil dikoleksinya pada 2020. (Din/Aa)