London, Mobilitas – Mobil listrik yang terjual sebanyak itu merupakan mobil listrik baterai (BEV) dan Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV).
Data perusahan riset dan konsultan asal London, Inggris, Rho-Motion yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Rabu (16/10/2024) menyebut jumlah mobil listrik yang terjual selama Januari – September (yang sebanyak 11,5 juta unit) itu melonjak 22 persen dibanding periode sama pada tahun lalu.
Hasil riset perusahaan yang berdiri sejak tahun 2018 itu juga menunjukkan, penjualan terbanyak dari mobil elektrifikasi itu dibukukan Republik Rakyat Cina. Negara berpenduduk 1,43 miliar jiwa itu menjual 7,2 juta unit. Jumlah angka penjualan tersebut melonjak 35 persen dibanding periode Januari – September 2023.
Sementara Eropa (yang meliputi Inggris, negara-negara anggota Uni Eropa, dan negara di kawasan perdagangan bebas) menjadi penjual terbanyak. Wilayah ini melego 2,2 juta unit, menyusut 4 persen dibanding sembilan bulan pertama 2023.
Kemudin di wilayah Amerika Utara (yang meliputi Amerika Serikat dan Kanada) mobil listrik (BEV dan PHEV) itu laku sebanyak 1,3 juta unit. Total penjualan ini meningkat 10 persen dibanding periode Januari – September tahun lalu.
Sedangkan sisanya yang sebanyak 0,9 juta unit atau sekitar 900.000 unit terjual di berbagai negara di luar tiga wilayah tersebut. Total penjualan di negara – negara lin itu melonjak 25 persen. (Anp/Aa)