Guangxi, Mobilitas – Wuling Motors merupakan nama yang umum dipakai masyarakat untuk menyebut pabrikan hasil kongsi SAIC Motor dengan General Motors dan Wuling Motors (SGMW).
Laporan SGMW (Wuling Motors) yang dilansir laman Gasgoo dan disitat Mobilitas di Jakarta, Kamis (9/1/2025) yang menyatakan sejak pabrikan berdiri pada 8 November 2002 hingga akhir tahun 2024 telah memproduksi mobil sebanyak 30 juta unit. Mobil ke-30 juta yang diproduksi adalah Wuling Xingguang S yang keluar dari jalur produksi pada 5 Januari 2024.
Laporan itu juga menyatakan, selama periode tersebut SGMW telah berhasil melego (menjual) 2,4 juta unit mobil elektrifikasi alias mobil listrik (baik hybrid, plug-in hybrid, maupun mobil listrik baterai). Penjualan dilakukan tidak hanya di Republik Rakyat Cina saja, tetapi juga di negara lain, termasuk Indonesia.
“Pada tahun 2024 saja, jumlah mobil elektrifikasi atau New Energy Vehicle (NEV) yang berhasil dipasarkan SGMW mencapai 800.000 unit. Jmlah ini setara dengan 50 persen dari total penjualan mobil yang dibukukan pabrikan. Jumlah penjualan NEV tersebut melonjak 6 persen dibanding tahun sebelumnya,” bunyi keterangan laporan tersebut.
SGMW menegaskan sepanjang tahun 2024 itu pula, pihaknya berhasil mengekspor mobil (baik dalam wujud utuh atau CBU maupun terurai atau CKD) sebanyak 225.000 unit/set. Sehingga menjadikan total ekspor sGMW sejak berdiri hingga akhir 2024 mencapai 1,158 juta unit/set.
Ekspor tersebut juga ditujukan ke Indonesia, negara dimana pabrikan ini memulai kiprahnya pada tahun 2017 dengan memproduksi Wuling Confero. Bahkan SGWM melalui PT SGMW Motor Indonesia membangun pabrik di Cikarang, Jawa Barat dan berkolaborasi dengan lebih dari 50 mitra industri lokal.
Saat ini SGMW atau Wuling Motors di Indonesia juga menjajakan mobil listrik. Ada tiga varian model yang dipasarkan, yaitu Wuling Air ev, Wuling Binguo EV, dan Wuling Cloud EV. (Jrr/Aa)