Industri Mobil Listrik Thailand Terancam Mandek, Terganjal Layanan Asuransi

Ilustrasi, asuransi mobil - dok.Istimewa via Lipizzanindia

Bangkok, Mobilitas – Perusahaan asuransi masih ada yang bersedia melayani pemberian perlindungan asuransi bagi mobil listrik, namun sifatnya kasus per kasus.

Laporan The Asia Business Channel dan The Bangkok Post yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Kamis (4/7/2024) menyebut salah satu alasan yang paling banyak dijadikan alasan keengganan perusahaan asuransi untuk menerima permohonan perlindungan mobil listrik adalah niaya perbaikan yang tinggi. Bahkan, Aosiasi Industri Otomotif Thailand (TAIA) mengaku khawator dengan fakta tersebut.

“Pasar kendaraan listrik yang berkembang pesat di Thailand dapat mengalami kemunduran jika perusahaan asuransi menolak memberikan perlindungan untuk kendaraan listrik,” bunyi keterangan resmi TAIA.

Salah satu perusahaan asuransi terbesar di Thailand – yakni Tokio Marine Safety Insurance – pada hari Selasa (2/7/2024) menyatakan bahwa premi asuransi yang disediakannya saat ini, untuk sementara waktu, tidak berlaku untuk kendaraan listrik baru.

Meski, akhirnya perusahaan ini kemudian mengklarifikasi bahwa layanan asuransi masih tersedia tetapi tergantung pada perubahan kondisi. “Artinya, layanan asuransi akan diberikan dengan tarif premi baru yang berdasar kasus per kasus,” sebut perusahaan itu.

Ilustrasi, tempat pengisian daya baterai mobil listrik di Korea – dok.KoreaTechDesk

Sementara, Asosiasi Asuransi Umum THailand baru-baru ini menyatakan fluktuasi harga kendaraan listrik yang besar dan nilai klaim yang tinggi telah menyebabkan perusahaan asuransi memikirkan kembali cara menawarkan perlindungan.

Bahkan harga suku cadang dalam beberapa kasus 50 persen hingga 60 lebih mahal dibandingkan komponen mobil bermesin pembakaran. “Selain itu, banyak klaim kerusakan yang mencapai 90 persen hingga 100 dari nilai mobil,” tandas asosiasi.

Sebagai contoh nyata disebutkan kejadian di banyak negara menunjukkan bahwa kerusakan kecil akibat benturan pada baterai kendaraan listrik dapat mengakibatkan seluruh unit baterai perlu diganti. Padahal, paket baterai biasanya menghabiskan sekitar setengah harga kendaraan listrik,

“Ini yang menimbulkan keengganan perusahaan asuransi,” ungkap asosiasi.

Presiden TAIA, Suwat Supakarndechakul mengatakan dua perusahaan asuransi dilaporkan telah memutuskan untuk menghentikan penawaran polis kendaraan listrik. “Kami sedang memantau situasi untuk mengetahui apa yang terjadi dengan kedua perusahaan asuransi tersebut,” kata dia tanpa menyebut nama perusahaan itu. (Anp/Aa)