Jakarta, Mobilitas – Permintaan ban kendaraan bermotor roda empat tau lebih – baik untuk kendaraan bermotor roda empat atau lebih – di dunia terus meningkat sejalan dengan permintaan kendaraan baru maupun pertambahan populasi kendaraan model lama di masyarakat.
Dengan kata lain, selama masih ada produksi kendaraan bermotor roda empat atau lebih dan penggunaanya oleh masyarakat, maka permintaan ban masih akan terjadi. Bahkan, di saat ekonomi dunia mengalami perlambatan sekalipun. Sebab, ban merupakan “kaki’ bagi kendaraan untuk bergerak, sehingga memiliki peran vital dalam kendaraan.
Laporan Tyre Market dan Tyre Consummer Report yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Minggu (9/3/2025) menunjukkan selama tahun 2024, total nilai pasar ban kendaraan bermotor roda empat atau lebih di dunia mencapai US$ 142,7 miliar. Nilai ini meningkat 4,6 persen dibanding total nilai pasar ban dunia pada tahun 2023 yang sebesar US$ 136,4 miliar.
Menariknya, pabrikan atau produsen ban yang menduduki posisi tau peringkat teratas dalam penjualan maupun nilai merek (brand value) masih belum banyak berubah. Brand value atau nilai merek adalah perkiraan nilai finansial yang melekat pada sebuah merek, dan sekaligus menjadi indikator besar kecilnya sebuah merek.
“Merek dengan brand value yang kuat cenderung memiliki pelanggan yang lebih setia. Ketika pelanggan merasa terhubung dengan merek secara emosional, mereka lebih cenderung untuk memilih produk atau layanan merek tersebut secara berulang,” tulis kedua perusahaan riset pasar tersebut.
Berikut ini adalah daftar 10 produsen ban dunia dengan brand value terbesar di dunia sepanjang 2024 hingga awal 2025:
Michelin: US$ 7,9 miliar
Bridgestone: US$ 7,6 miliar
Continental: US$ 4,7 miliar
Good Year : US$ 2,0 miliar
Dunlop : US$ 2,0 miliar
Pirelli : US$ 1,7 miliar
Hankook : US$ 1,4 miliar
Yokohama : US$ 1,2 miliar
Giti : US$ 0,9 miliar
Toyo : US$ 0,9 miliar
Sumber: Tyre Market, Tyre Consummer Report, 2025. (Anp/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id