Jakarta, Mobilitas – Sepanjang lima bulan pertama atau dari Januari hingga Mei, penjualan Multi Purpose Vehicle (MPV) premium alias kelas mewah di Indonesia banyak yang membukukan kenaikan. Khususnya penjualan dari pabrik ke diler (wholesales).
“Untuk mobil-mobil kelas mewah, termasuk MPV, angka penjualan ke diler (wholesales) dengan ke konsumen (ritel) itu umumnya tidak banyak berbeda. Kalau pun ada selisih itu sedikit sekali. Mengapa demikian, karena mobil-mobil berbedan dengan mobil (kelas) menengah ke bawah yang penjualannya secara massif. Tetapi lebih bersifat spot order (pengiriman berdasar jumlah pesanan konsumen),” papar Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto, saat dihubungi di Jakarta, Senin (28/6/2021).
Jongkie mengakui ceruk pasar MPV premium ini masih terus berdenyut meski di tengah ekonomi nasional yang masih terdampak pandemi Covid-19. Meski sebagian besar merek mencatatkan amblesnya penjualan.
“Meskipun konsumen di segmen ini merupakan emotional buyer yang tidak sensistif terhadap harga. Tetapi tetap rasional. Kalau harganya masih rasional menurut hitungan mereka, ya beli. Tetapi mereka tentunya juga memlihat kondisi ekonomi, pajak, dan sebagainya,” jelas Jongkie.
Terlaris
Data yang dihimpun Gaikindo menunjukkan, sepanjang Januari hingga Mei itu total penjualan ke diler (wholesales) Toyota Alphard tercatat sebagai MPV premium terlaris. Totalnya 559 unit, meski dibanding periode sama tahun lalu jumlah ini anjlok 44,5%.
Kemudian Lexus LM menjadi terlaris kedua, dengan total 109 unit. Ketiga, Hyundai H-1 yang terjual 76 unit atau susut 2,6%.
Keempat, Honda Odyssey yang terjual sebanyak 51 unit atau turun 1,9% dibanding periode sama tahun lalu. Kelima, Toyota Vellfire yang laku dibeli diler sebanyak 41 unit atau anjlok 70,1%.
Sedangkan Mercedes-Benz V-Class berada di urutan kelima dengan total penjualan 16 unit. Jumlah ini tak berbeda alias sama dengan jumlah yang dicatatkan sepanjang lima bulan pertama 2020 lalu. (Swe/Aa)