Jakarta, Mobilitas – Dalam beberapa hari terakhir, kabar Indomobil Group terus santer terdengar di Indonesia.
Meski rencana Mercedes-Benz mencari mitra untuk mengelola bisnisnya di Tanah Air sudah dimulai sejak 2020. “Itu kan bagian dari strategi restrukturisasi bisnis yang dirancang oleh induk Mercedes-Benz, Daimler AG. Ini sebenarnya sudah sejak lama bergulir di dunia,” papar seorang petinggi di Kementerian Perindustrian RI, yang dihubungi Mobilitas di Jakarta, Senin (31/10/2022).
Langkah pertama yang ditempuh Daimler AG adalah memisahkan divisi bisnis kendaraan komersial dengan kendaraan penumpang. Kedua, menggadeng mitra lokal untuk produksi (termasuk perakitan) sehingga beban lebih ringan.
“Sebab kalau pabrikasi juga dilakukan sendiri, maka selain harus memacu pengembalian investasi dengan time frame return on investment (masa pengembalian investasi dalam periode tertentu atau ROI), harus bersaing ketat dengan brand lain, sekaligus meraup margin yang tinggi. Sehingga menggadeng mitra lokal adalah strategi paling rasional,” ungkap sang pejabat.
Di Indonesia, pemisahan divisi bisnis kendaraan komersial dan penumpang telah dilakukan pada 1 Januari 2018, yakni untuk distribusi kendaraan komersial dilakukan PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI). Sedangkan untuk kendaraan penumpang oleh PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI).
Hanya, mayoritas saham keduanya masih dipegang oleh Mercedes-Benz (Daimler AG). Padahal, saat ini Daimler AG pusat juga menghadapi tantangan yang tidak ringan seiring dengan dinamika ekonomi global baik di Eropa, maupun wilayah lain.
“Informasi yang saya dapatkan seperti itu. Tentu, itu langkah sangat rasional bagi Mercedes. Dan dampaknya di kita industri nasional bergerak dan tumbuh, roda ekonomi bergerak,” ujar pria yang pernah menjabat direktur ini.
Menurut dia, Indomobil Group bersama mitranya dari Inggris yakni Inchcape akan menguasai saham mayoritas Mercedes-Benz di MBDI.
“Kabarnya, dalam proses negosiasi. Informasinya, semester pertama 2023 sudah berjalan. Kerjasama ini saling menguntungkan. Apalagi, kalau lihat data, penjualan Mercedes-Benz sekarang ini kan bagus,” kata dia.
Data penjualan di Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas, Senin (31/10/2022) menunjukkan, Januari – September tahun ini, Mercedes-Benz Indonesia membukukan penjualan ke diler (kendaraan niaga dan mobil penumpang) 4.408 unit. Jumlah ini meroket 75,5% dibanding wholesales selama periode sama di 2021.
Sementara penjualan produk ke konsumen (ritel), pada saat yang sama mencapai 4.023 unit. Jumlah itu menanjak 51,4% dibanding tahun lalu. (Sao/Aa)