Tangerang, Mobilitas – Shockbreaker atau peredam kejut merupakan salah satu komponen penting di sepeda motor.
Komponen yang terbuat dari bahan logam baja ini berfungsi meredam guncangan ketika motor melibas lubang, jalan bergelombang, atau gundukan tanah seperti polisi tidur, sehingga stabilitas kendaraan tetap terjaga. Sehingga, selain proses berkendara nyaman juga aman.
Shockbreaker bagian depan motor ada beberapa jenis. Namun, yang paling banyak digunakan oleh pabrikan untuk sepeda motor – khususnya motor sport – adalah jenis teleskopik fork alias garpu teleskopik.
“Sebab, selain sederhana tetapi memiliki fungsi yang maksimal. Shockbreaker ini harganya juga terjangkau,” jelas pemilik JXC Motor, Firmansyah, yang ditemui Mobilitas, di Jalan Maulana Hasanuddin, Cipondoh, Tangerang, Minggu (15/10/2023).
Ciri utama shockbreaker ini adalah adanya dua batang di kanan-kiri yang mengapit roda depan. Ciri lainnya adalah adanya tabung suspensi yang berisi per atau pegas, cairan fluida yang berperan penting dalam teknologi hidrolis shockbreaker ini.
Tabung tersebut ditutup dengan karet seal. Karet ini bukan sekadar melindungi agar kotoran tak masuk, tetapi juga menutup agar cairan fluida tidak meluber keluar.
“Sebab, kalau cairan fluida keluar, maka kinerja sistem hidrolis shockbreaker tidak maksimal. Jadi, shockbreaker mengalami keauasan,” jelas Firmansyah.
Adapun penyebab rusaknya karet seal itu, lanjut Firmansyah, selain karena faktor usia pakai yang sudah habis, jika dikarenakan oleh kotoran yang menumpuh, khususnya debu dari tanah atau batu. Ketika shockbreaker bekerja maka tabung akan naik turun, dan pada saat itulah karet seal juga ikut naik turun.
“Nah, ketika kareta seal yang penuh debu itu naik turun, maka kotoran akan bergesekan dengan batang shockbreaker. Karena karakter partikel debu itu kasar, maka ketika karet naik turun bergesekan dengan batang shockbreaker, karet pun akan terluka bahkan robek. Di situlah cairan fluida bocor,” papar Firmansyah.
Penyebab lain yang bikin karet seal shockbreaker itu cepat sobek adalah karena getas. Ini bisa terjadi karena suhu panas dan dingin yang silih berganti, ketika motor kerap diparkir di ruang terbuka.
“Meski usia motor belum lama-lama amat, tapi kasus karet seal shockbreaker robek bisa terjadi,” jelas Firmansyah. (Jrr/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id