Jakarta, Mobilitas – Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Malaysia diumumkan setiap pekan.
Peneliti Alpha Research Database, Ferdy Hasiman, menyebut harga BBM di Malaysia dengan tingkat Research Octane Number (RON) lebih tinggi, tetapi berbanderol lebih murah ketimbang di Indonesia.
“Meskipun terbilang murah di Asia Tenggara, tetapi bukan yang termurah. Karena ada yang lebih murah lagi, yaitu di Brunei Darussalam,” kata Ferdy saat dihubungi Mobilitas di Jakarta, Jumat (26/8/2022).
Mengutip data Kementerian Perdagangan Malaysia, Ferdy menyebut saat ini harga BBM bensin dengan RON 95 yang di Indonesia di atas Pertamax harganya RM (ringgit Malaysia) 2,05 atau sekitar Rp 6.782 (kurs RM 1 = Rp 3.308). Sementara harga Solar Cetane 53 (setara Pertadex di RI) RM 2,15 atau sekitar Rp 7.114.
Lantas mengapa harga BBM dengan kualitas yang lebih tinggi di Malaysia bisa lebih murah dibanding di Indonesia? Menurut Ferdy setidaknya ada dua hal yang menyebabkannya.
Pertama, pemerintah Malaysia memberi subsidi terhadap BBM dengan kualitas tinggi. Hal ini dimaksudkan untuk membuat tingkat emisi gas buang kendaraan yang menggunakannya juga lebih ramah lingkungan.
Kedua, struktur biaya produksi rendah. Hal ini terjadi, lanjut Ferdy, karena minyak mentah bahan baku BBM sebagian besar dipenuhi dalam negeri. Minyak dipasok perusahaan pertambangan Petronas.
“Sebaliknya, Indonesia lebih banyak mengimpor minyak mentah. Konsekwensinya harga jual BBM mahal. Apalagi, struktur biaya produksi yang menjadi acuan struktur komponen harga juga sampai saat ini kan tidak diperlihatkan ke umum,” tandas dia.
Laman Malaysia Freebies, Rabu (24/8/2022) melaporkan harga BBM diperbarui dan diumumkan setiap pekan. “Ini sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk memudahkan masyarakat membeli BBM yang berharga terjangkau,” tulis media itu. (Jrr/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id