Ilustrasi, pengisian bahan bakar mobil bermesin diesel - dok.Istimewa

Ini Penyebab Pemberlakuan Standar Euro 4 Mesin Diesel di RI Diundur

Arif Arianto
3 Min Read

Jakarta, Mobilitas – Pemerintah mengundur jadwal dimulainya pemberlakuan standar emisi Euro 4 untuk kendaraan bermesin diesel dari yang semestinya pada April tahun ini menjadi 7 April 2022. Ada empat alasan yang mendasari keputusan pengunduran jadwal tersebut.

Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (Imatap) Kementerian Perindustrian, Sony Sulaksono, menyebut alasan pertama terhambatnya suku cadang kendaraan Euro 4 yang terhambat.

“Karena impor komponen dan suku cadang kendaraan Euro 4 dari negara-negara calon pemasok yang saat ini belum pulih dari dampak pandemi Covid-19,” kata dia dalam keterangan resmi yang dirilis di Jakarta, Rabu (28/4/2021).

Kedua, proses pengujian untuk menetapkan kendaraan apakah telah sesuai dengan standar Euro 4 saat ini antreannya panjang. Hal itu dikarenakan terbatasnya fasilitas pengujian, khususnya untuk kendaraan bermesin diesel dengan bobot kurang lebih 3,5 ton.

Ilustrasi, asap atau gas buang mesin diesel – dok.RAC

Sementara untuk pengujian kendaraan diesel dengan bobot di atas 3,5 ton pelaksanaannya masih di luar negeri. Proses dilakukan di Jepang atau di Jerman.

Faktor ketiga, karena terbatasnya ketersediaan tenaga ahli untuk pengembangan teknologi Euro 4, baik dari sisi produksi maupun uji coba karena terkendala oleh pandemi Covid-19. Dan keempat, pertimbangan harga.

Sebab, lanjut Sony, untuk memenuhi standar yang ditetapkan itu, maka kendaraan yang bersangkutan juga harus mendapatkan tambahan teknologi. Hal ini membawa konsekwensi terhadap harga kendaraan.

Ilustrasi mesin diesel Hino Motor – dok.Hino Global

“Dalam kondisi seperti sekarang ini (ekonomi yang masih terdampak pandemi Covid-19), dengan naiknya harga itu, dikhawatirkan tidak terserap oleh pasar karena daya belinya yang sedang menurun,” tandas dia.

Chief Operating Officer PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI) Santiko Wardoyo, yang dihubungi usai diskusi secara virtual dengan wartawan otomotif di Jakarta, Rabu (28/4/2021) menegaskan, secara teknologi pihaknya telah siap dengan produk yang berstandar Euro 4.

“Bahkan, sejak tahun 2010 lalu, telah mengekspor truk medium dan bus. Hino memperkenalkan teknologi mesin common rail sejak tahun 2012. Kami juga telah mengekspor truk dan bus berstandar Euro 4 ke sejumlah negara, termasuk ke Vietnam dan Filipina. Jadi secara kesiapan produk kami tidak ada masalah,” ujar dia.

Ilustrasi, emisi gas buang truk diesel – dok.Scientific American

Justeru, lanjut dia, yang menjadi pertanyaan saat ini adalah kesiapan pemerintah, termasuk dalam penyediaan bahan bakar yang sesuai dengan standar tersebut. Hino, kata dia, telah mengadopsi teknologi common rail yang memiliki keunggulan tidak hanya rendah emisi, tetapi juga efisien bahan bakar. (Dit/Arf)

Share This Article