Jakarta, Mobilitas – Total penjualan mobil listrik tersebut melonjak 18 persen dibanding total penjualan mobil setrum di dunia pada Januari 2024, meski dibanding bulan Desember 2024 anjlok hingga 35 persen.
Data lembaga riset pasar kendaraan listrik yang bermarkas di London, Inggris, Rho-Motion, yang disitat Mobilitas di Jakarta, Senin (17/2/2025) menyebut sebanyak 1,3 jut mobil listrik yng terjual di duni itu, 700.000 unit dibukukan di Cina. “Total penjualan di Cina itu, meningkat 12 persen dibanding Januari 2024. Namun, melorot 43 persen dibanding Desember 2024,” bunyi keterangan Rho-Motion.
Cina yang menempati peringkat pertama itu disusul Eropa (yang terdiri dari Uni Eropa, Wilayah Perdagangan Bebas Eropa, dan Inggris) menjual mobil setrum sebanyak 250.000 unit. Jumlah ini naik 21 persen dibanding Januari 2024, tetapi anjlok 19 persen dibanding Desember 2024.
Kemudian, Amerika Serikat dan Kanada yang berhasil melego 130.000 unit, naik 22 persen dibanding Januari 2024, meski anjlok 28 persen dibanding Desember 2024. Sementara, sisanya sebanyak 130.000 unit dibukukan di wilayah lain, melonjak 50 persen dibanding Januari 2024, tetapi menyusut 4 persen dibanding Desember 2024.
“Peningkatan penjualan di Eropa terjadi setelah diberlakukannya standar emisi baru bagi produsen mobil tahun ini. Sehingga, penjualan mobil listrik mencatatkan pertumbuhan menggembirakan sebesar 21 persen dibanding waktu yang sama tahun lalu. Sedangkan di Cina, anjlok 43 dibnading Desember 2024, karena masyarakat melakukan pembelian pada akhir tahun sebelum hari libur umum Tahun Baru Imlek,” kata Manager Rho-Motion, Charles Lester. (Jrr/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id
