Beijing, Mobilitas – Amblesnya penjualan ritel keduanya turut memberi andil terhadap kemerosotan total penjualan ritel mobil (gabungan penjualan ritel dari seluruh merek atau pabrikan) di Republik Rakyat Cina di delapan bulan pertama 2024.
Data Asosiasi Pabrikan Mobil Cina (CAAM) dan laporan penjualan pabrikan yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Minggu (29/9/2024) menunjukkan selama periode Januari – Agustus tahun ini, total angka penjualan ke konsumen (penjualan ritel) yang berhasil didulang Wuling sebanyak 472.853 unit. Jumlah itu menciut 2,1 persen dibanding total penjualan ritel yang berhasil dibukukannya pada periode sama di tahun 2023.
Pada periode itu, mobil listrik kondang Wuling Hongguang Mini EV (atau Wuling Mini EV) laku dibeli konsumen sebanyak 126.390 unit. Jumlah ini turun cukup signifikan alias ambles 17,6 persen dibanding periode yang sama di tahun 2023.
Pada saat yang sama, mobil listrik mungil lainnya yang juga dijajakan di Indonesia – yakni Wuling Air EV- terlego ke konsumen sebanyak 1.802 unit. Jumlah tersebut anjlok hingga 68,9 persen dibanding total angka penjualan ritel yang dicetaknya pada Januari – Agustus 2023.
Sementara, di saat yang sama, Wuling Nano EV yang diboyong konsumen hanya sebanyak 492 unit. Jumlah penjualan ritel ini anjlok 60,8 persen dibanding Januari – Agustus 2023.
Sekadar informasi, selama delapan bulan pertama 2024 itu, sebanyak 13.080.729 mobil terjual ke konsumen di negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia tersebut. Total angka penjualan ritel ini meningkat 2,64 persen dibanding total penjualan ritel di delapan bulan pertama tahun 2023. (Tan/Aa)
