Jakarta, Mobilitas – Sejumlah kalangan menyebut masih loyonya pasar kendaraan bermotor roda empat (mobil) di Tanah Air (terbukti penjualan yang masih merosot di periode Januari – Agustus 2024) dikarenakan “tercekik” daya beli kelas menengah yang melemah.
“Kalau bicara soal penjualan mobil yang merupakan barang kebutuhan sekunder atau bahkan tersier bagi masyarakat, faktor daya beli merupakan faktor penentu. Sementara di tahun ini, sejak awal tahun sampai dengan saat ini (awal September 2024) daya beli masyarakat kelas menengah (baik menengah kelompok yang teratas, medium, maupun kelas menengah pemula) melemah,” ungkap Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira Adhinegara, saat dihubungi Mobilitas di Jakarta, Senin (9/9/2024) lalu.
Menurut Bhima serangkaian survei dan riset yang dilakukan sejumlah lembaga, termasuk lembaganya memperlihatkan biaya hidup masyarakat meningkat tetapi pendapatan tetap. Sehingga banyak masyarakat yang tidak bisa menabung atau menyisihkan pendapatan untuk keperluan lain.
“Akibatnya, masyarakat menahan konsumsi barang-barang kebutuhan non primer, apalagi tersier seperti mobil. Mirisnya, kondisi tekanan ekonomi ini juga dialami oleh dunia usaha (yang merupakan konsumen kendaraan komersial),” tandas Bhima.
Pendapat Bhima didukung fakta. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Sabtu (14/9/2024) menunjukkan pada periode Januari – Agustus tahun ini, jumlah mobil yang terjual dari pabrik ke dealer (wholesales) 560.619 unit. Jumlah ini anjlok 7,1 persen dibanding periode sama di tahun 2023, yang mencapai 675.859 unit.
Sementara, di saat yang sama, jumlah mobil yang terjual dari dealer ke konsumen (penjualan ritel) mencapai 584.857 unit. Jumlah itu merosot 12,1 persen dibanding Januari – Agustus tahun lalu, yang masih sebanyak 665.262 unit.
Hampir semua pabrikan mobil di Tanah Air membukukan amblesnya penjualan, dan hanya beberapa merek yang masih berkinerja positif. Salah satu merek atau pabrikan yang masih moncer itu adalah Chery Automobile yang mobilnya dipasarkan PT Chery Sales Indonesia.
Tercatat, sepanjang Janurai – Agutus 2024, merek ini meraup angka wholesales sebanyak 5.517 unit, meroket 98,1 persen dibanding periode sama di tahun 2023. Sedangkan angka penjualan ritel yang berhasil diseroknya pada kurun waktu itu 5.363 unit, meroket 99,6 persen. (Tan/Aa)